
NUSANEWS - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohammad Guntur Romli menyindir pengadaan tong sampah buatan Jerman yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Diketahui, anggaran pengadaan 2.600 tong sampah yang sempat viral di media sosial itu mencapai Rp 9,6 miliar.
Kepala Dinas LH DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan harga tersebut sebenarnya lebih murah di pasaran, seperti dikutip Tribunwow dari Kompas.com.
“Kalau dibandingkan dengan toko online ini malah lebih mahal. Di sana bisa Rp 4,4 juta untuk satuannya dan itu buatan China yang belum bersertifikasi,” ujar Isnawa, Minggu (3/6/2018).
Sementara harga satuan tempat sampah yang dibeli Dinas LH hanya sekitar Rp 3,6 juta.
Atas pengadaan tempat sampah buatan Jerman ini, Mohammad Guntur Romli mengatakan bahwa Pemprov DKI belum bisa move on sepenuhnya dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @GunRomli, yang ia tuliskan pada Senin (4/6/2018).
Dikatakannya, saat kepemimpinan Ahok-Djarot waktu itu, banyak produk-produk asing yang dibeli, misalnya saja seperti bus Transjakarta.
Romli berkesimpulan bahwa Pemprov DKI masih belum sepenuhnya melupakan Ahok.
“Ahok beli tong sampah dr Jerman” | “Ahok beli barang yg berkualitas, bis2 unt Transjakarta beli & standar Eropa, gak mau beli bis2 produk China, eh klean yg teriak2 pribumi, anti asing, kok masih ikut zaman Ahok, yg gak bisa move on siapa?,” tulis Romli.
"Ahok beli tong sampah dr Jerman" | "Ahok beli barang yg berkualitas, bis2 unt Transjakarta beli & standar Eropa, gak mau beli bis2 produk China, eh klean yg teriak2 pribumi, anti asing, kok masih ikut zaman Ahok, yg gak bisa move on siapa?" 😀— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) 4 Juni 2018
“Pembeli: Wah harga telor ayam naik ya, makin mahal… Penjual: semua mahal Pak di Jakarta, map aja harganya 1 juta
Janji kampanye 1 RW mau dikasi 1 M, eh yg terjadi tiap RT dipalak 1 juta atasnama zakat—mau ngeles ke zaman Ahok lg? Jgn banyak2 minum air olahan tinja ya
Padahal sudah koar2 soal pribumi, anti asing, aseng ternyata masih ikut Ahok jg beli barang dr Jerman, kok gak move on dr Ahok ya,” tulis Romli dalam postingan sebelumnya.
Janji kampanye 1 RW mau dikasi 1 M, eh yg terjadi tiap RT dipalak 1 juta atasnama zakat---mau ngeles ke zaman Ahok lg? Jgn banyak2 minum air olahan tinja ya.... 😀— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) 4 Juni 2018
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan mengomentari pengadaan 2.600 tempat sampah yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta 2018 senilai Rp 9,6 miliar.
Anies memilih waktu yang tepat untuk menjelaskan soal pengadaan tong sampah buatan Jerman tersebut.
“Enggak, saya enggak mau komentar sekarang. Nanti saya jelasin, diberitain dulu deh yang ramai sekalian. Diramein sekalian, digedein sekalian. Nanti saya konfirmasi sesudah tepat waktunya,” ujar Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jakart Pusat, Senin (4/6/2018) seperti dikutip dari Kompas.com.
Anies tidak mengungkap alasannya enggan untuk menjelaskan pengadaan tempat sampah tersebut.
“Biar pada investigatif dulu, masa belum apa-apa sudah klarifikasi. Lihatlah dulu perkaranya, nanti saya jelaskan,” ujar Anies.
SUMBER