NUSANEWS - Kisruh dugaan bagi-bagi sembako untuk memenangkan Djarot-Sihar di Pilgub Sumut 2018 mendapat respon dari Partai Demokrat.
Politisi Partai Demokrat Abdullah Rasyid mengungkapkan pembagian paket sembako itu jika memang benar dilakukan merupakan pelanggaran berat.
“Hal ini dapat berakibat diskualifikasi bagi Paslon atau tim yang melakukannya,” katanya seperti dilansir Rmol Sumut, Selasa (26/6/2018).
Abdullah mengungkapkan aktivitas politik uang itu menunjukkan tanda kepanikan dari salah satu pasangan calon gubernur.
“Ini menunjukkan kepanikan dan tanda-tanda hilangnya percaya diri,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga Sumut untuk tetap menggunakan akal sehat dalam memilih pemimpin yang akan membawanya pada perjalanan Sumut lima tahun ke depan.
Jangan sampai kepemimpinan daerah tergadaikan hanya dengan uang-uang kecil sesaat yang diberikan jelang Pilkada.
Sebelumnya Seperti yang terjadi di Jalan Puri, Kecamatan Medan Area yang mendadak heboh dengan adanya penggerebekan satu unit truk BK 8327 XP yang mengangkut ribuan paket sembako, Selasa (26/6/2018) siang.
Truk yang berisi paket sembako dengan logo salah satu pendukung bahkan diduga timses Djarot-Sihar, yakni Syamsul Arifin bakal dibagikan kepada warga.
Warga sekitar yang tidak suka dan curiga dengan gelagat itu langsung melakukan penggerebekan.
Ada paket berisi beras karung 10 kg, gula 1 kg dan 1 kg minyak goreng diangkut ke salah satu rumah milik warga bernama Edi Tahir di Gang Sawo, Jalan Puri Medan.
SUMBER
SUMBER