logo
×

Kamis, 12 Juli 2018

Jokowi: Indonesia 10 Besar Negara Teraman di Dunia

Jokowi: Indonesia 10 Besar Negara Teraman di Dunia

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja Polri dalam menjaga keamanan di Tanah Air. Kinerja itu membuat Indonesia menjadi salah satu negara teraman di dunia versi lembaga riset internasional, Gallup's Law and Order.

"Pada peringatan Hari Bhyangkara ke-72, kita dapat kabar baik Gallup's Law and Order menempatkan Indonesia ke dalam 10 negara teraman di dunia," kata Jokowi dalam acara HUT ke-72 Polri di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.

Menurut dia, prestasi ini adalah hasil kerja elemen bangsa, khususnya, pengabdian dan dedikasi Polri. Pencapaian ini pun harus dijaga dan dipertahankan.

Namun, Jokowi mengingatkan Polri untuk tidak cepat puas. Apalagi, permasalahan ke depan akan semakin kompleks. Tuntutan rakyat semakin meningkat dan dunia terus bergerak membawa ancaman baru bagi keamanan negara.

Kepala Negara meminta Polri lebih siap menghadapi berbagai potensi ancaman yang semakin beragam. Ini termasuk kejahatan melalui teknologi, perdagangan manusia, narkoba, hingga penyelundupan senjata.

Polri, kata dia, juga harus terus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme. Menurut dia, ancaman ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara maju lain.

"Di dalam negeri kita tak akan lupakan, para pelaku bom bunuh diri bukan hanya korbankan masyarakat, tapi juga jadikan aparat polisi jadi target. Jangan pernah lengah, tetap sigap, dan waspada mengerjakan tugas."

Korps Bhayangkara perlu mengembangkan diri dengan membuat terobosan terhadap ancaman. Pemetaan dini potensi ancaman, ketertiban masyarakat, dan pencegahan harus menjadi fokus.

Jokowi juga mengingatkan Polri untuk senantiasa menjaga kerukunan dan nilai-nilai kebinekaan. Polri harus mengantisipasi berbagai potensi konflik horizontal yang primordial, seperti perbedaan suku, agama, serta ras.

"Polri harus bangkitan persaudaraan. Galang kerukunan antarelemen masyarakat sehingga enggak terjebak lingkaran permusuhan dan kebencian," pungkas dia.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: