
NUSANEWS - Pasca mendapat teror bom molotov dari orang tak dikenal, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera membuat laporan kepolisian. Ia memberikan laporan di Polsek Pondok Gede Bekasi, bersama sang istri.
Saat membuat laporan, ia mengaku mendapat banyak informasi detail dari penyidik.
“Saya ditanya apa yang terjadi. Baru dapat info detail dari reserse bahwa dua botol berisi pertamax itu sudah dilempar. Satu mendarat di halaman teras yang berkeramik dan sudah terbakar sumbunya. Alhamdulillah tidak terbakar,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kiblat.net pada Jumat (26/07/2018).
“Satu lagi tersangkut dan menggelinding di atas dan jatuh ke jalanan depan rumah. Alhamdulillah-nya tidak pecah,” sambungnya.
Dua reserse dari Unit Kamneg (Keamanan Negara) Polres Bekasi bertanya dengan baik dan runut. Mardani mengatakan pemeriksaan dimulai dari jam 09.50 WIB hingga jam 11.00 WIB.
Menurutnya, polisi menjelaskan sudah mendeteksi enam titik untuk diambil rekaman handphone di sekitar lokasinya. Teorinya, kata dia, jika ada pemilik handphone yang terdekteksi pada pukul 03.00 WIB dini hari dalam kondisi bergerak ada, kemungkinan itu yang dapat ditelusuri.
“Polisi juga sudah bekerja sama dengan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) untuk mengecek sidik jari,” ucapnya.
Mardani menyebutkan, hasil penyelidikan ada dua CCTV yang menyorot ke lokasi. Pertama dari rumah tetangga namun tidak berfungsi, kedua di LTQ (Lembaga Tahfiz Quran) yang berada depan rumah tapi tidak dapat menembus kegelapan.
SUMBER

