
NUSANEWS - MUSIKUS Sang Alang dan Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, menggagas musik pemersatu bangsa.
Dalam penggarapan karya sebelumnya yang viral dan fenomenal melalui lagu 2019GantiPresiden, Sang Alang melibatkan sejumlah petinggi partai politik seperti Amien Rais, Fadli Zon, Mardani Ali Sera, serta beberapa artis kenamaan mulai dari Fauzi Baadilah, Neno Warisman, hingga Ahmad Dani.
Rencananya, pada proyek musik pemersatu bangsa, Sang Alang kembali akan melibatkan sejumlah petinggi parpol.
Tidak hanya para petinggi parpol oposisi seperti pada lagu 2019GantiPresiden, tapi juga para pejabat parpol yang sedang berkuasa.
Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan para petinggi tersebut.
Sebagian di antaranya menyatakan siap ambil bagian untuk terlibat dalam penggarapan musik pemersatu bangsa.
Sedangkan sebagian lainnya belum mengonfirmasi kesediaan mereka. Oleh karena itu, dalam waktu dekat Sang Alang akan bertemu pihak-pihak terkait.
"Kalau bisa Megawati juga ikut nyanyi," ujar Sang Alang kepada Warta Kota.
Dirinya merasa prihatin dengan situasi masyarakat Indonesia saat ini yang didera polemik berkepanjangan, terutama soal capres dan cawapres 2019.
Karena itu, Sang Alang dan Tommy Soeharto tergerak untuk menggagas dan merilis karya terbaru, berupa musik pemersatu bangsa.
Alasannya, tantangan dan masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia ke depannya akan semakin kompleks, sehingga semua pihak harus saling berjabat dan bergandengan tangan bersama-sama memecahkan persoalan bangsa.
"Nanti saat pengumuman calon presiden kita mau ngadain konser, tujuannya mengingatkan kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Walaupun berbeda pilihan dalam hal capres dan cawapres," papar Sang Alang.
Bertemu Habib Rizieq
Tommy Soeharto bertemu dengan Habib Rizieq usai melakukan ibadah umrah beberapa waktu lalu.
Dari kediamannya di Saudi Arabia, Habib Rizieq tak hanya bersyukur dan mengucapkan selamat, tapi juga menyampaikan pesan dan nasehat.
Diketahui, akhir-akhir ini beberapa petinggi partai yang ikut berlaga dalam pemilu 2019 mendatang, menemui Habib Rizieq untuk meminta pandangan, nasehat dan fatwa atau bahkan dukungan.
Dalam pertemuan itu, Habib Rizieq meminta kepada Tommy Soeharto agar Partai Berkarya tidak hanya fokus memilih dan menempatkan kader-kader terbaiknya untuk duduk sebagai anggota parlemen, tapi juga memberi sejumlah masukan.
"Pak Habib sangat mendukung kehadiran Partai Berkarya sebagai partai nasionalis yang pancasilais," ujar Tommy Soeharto dalam rilis yang diterima Warta Kota, Jumat (6/7/2018).
Menurut Tommy, Habib Rizieq juga meminta Partai Berkarya agar menjalin kerjasama dengan partai Islam dan nasionalis lainnya, yang memiliki platform yang sama.
Secara khusus kata Tommy, Habib Rizieq meminta agar Partai Berkarya bisa bersatu dan menggalang kekuatan bersama dengan partai PKS, PAN, Gerindra, PBB dan Partai Idaman pimpinan raja dangdut Rhoma Irama.
"Kenapa Partai Idaman, menurut Habib Rizieq, meski Partai Idaman tidak lolos seleksi KPU, harus diakui Rhoma Irama adalah publik figur yang memiliki banyak massa pendukung," tutur Tommy Soeharto.
Ditambahkannya, keenam Partai ini adalah partai Islam Nasionalis dengan platform kebangsaan yang jelas.
Habib Rizieq berpesan agar keenam partai ini bersatu untuk menggalang kekuatan menjelang Pemilu, khususnya Pilpres 2019 mendatang.
"Habib Rizieq juga meminta agar tokoh-tokoh ke enam partai ini bertemu dan menyamakan visi. Ia menyarankan agar para tokoh ke enam partai duduk bersama demi memperbaiki kondisi bangsa dan negara yang sedang terpuruk saat ini," ucap Tommy.
Ketika disinggung apakah Habib Rizieq juga menyampaikan siapa tokoh yang harus didukung pada Pilpres 2019 nanti, Tommy Soeharto menggeleng. Habieb Rizieq tidak menyebut satu namapun.
"Habib hanya meminta kita membangun persatuan dan duduk bersama merundingkannya. Yang diharapkan Habib Rizieq hanya kita bersatu. Tokoh-tokoh keenam partai jangan berebut mencalonkan sosok yang diusung partai masing-masing untuk jadi Presiden. Habib Rizieq meminta agar kita belajar dari pengalaman yang terjadi selama ini," katanya.
Seperti diketahui, selama menetap di Arab Saudi, Habib Rizieq memang sudah didatangi beberapa tokoh-tokoh partai politik lainnya.
Namun pertemuannya dengan Tommy Soeharto diakui sebagai pertemuan yang memberi kesan khusus.
Imam Besar FPI itu bahkan menyampaikan sejumlah harapan agar Partai Berkarya bisa mengembalikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia yang kini mulai tercabik-cabik. (*)
SUMBER