
NUSANEWS - Hingga kemarin (Jumat, 03/08) jumlah pengungsi di wilayah Sembalun, Lombok Timur mencapai 5.141 jiwa sementara untuk korban luka-luka mencapai 401 jiwa. Sejumlah posko saat ini masih menjadi hunian sementara para korban gempa. Para ibu-ibu dan anak-anak menjadi hal utama dalam fokus pemulihan psikologis trauma akibat bencana.
Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Nusa Tenggara Barat (NTB) membangun posko kesehatan untuk membantu kinerja pusat kesehatan seperti puskesmas yang juga terkena dampak gempa saat itu. Para pasien lebih banyak dari para pengungsi setempat.

Menurut dr. Kurnia Akmal yang merupakan ketua dari PDUI cabang Lombok dan juga relawan Dompet Dhuafa mengungkapkan, “PDUI NTB bekerjasama dengan Dompet Dhuafa dalam aksi layanan kesehatan bagi korban bencana Gempa Lombok karena masyarakat korban bencana membutuhkan pertolongan atau bantuan dalam segala aspek termasuk layanan kesehatan. Dompet Dhuafa terjun ke lokasi bencana dengan kekuatan tim yang lengkap mulai dari respon cepat dan berbagai layanan dan kami PDUI (Perhimpunan Dokter Umum Indonesia) yang beranggotakan dokter-dokter umum secara spesifik memiliki kemampuan dan keahlian yang bisa memberikan pertolongan atau layanan medis atau kesehatan”.
Semenjak terdapat pelayanan medis sementara, para pengungsi dapat mengoptimalkan serta meringankan seluruh kendala akses kesehatan bagi mereka yang saat ini berada di posko pengungsian. Relawan medis yang diturunkan terdiri dari dua orang dokter utama dan beberapa dokter pendukung, seorang bidan, dan empat orang paramedis utama. Sudah 35 pasien yang terobati melalui posko kesehatan yang dibangun di berbagai titik pos pengungsian, adapula pasien anak-anak dan untuk sementara rata-rata sakit yang dialami pengungsi mulai dari gatal-gatal hingga batuk. Keluhan sakit tersebut tidak terlepas dari kurangnya akses air bersih bagi para pengungsi. Saat ini air bersih menjadi kebutuhan utama bagi mereka, meskipun bantuan dari pemerintah sudah turun namun terbatas sementara masyarakat yang mengungsi sudah mencapai ribuan.

Sejak Sore kemarin, aksi layanan sehat sudah terjun di di Dusun Lenggorong, Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara.
“Pasca tanggap darurat pelayanan kesehatan tetap akan dilakukan untuk masa rahabilitasi atau recovery untuk rekonstruksi. Termasuk perawatan luka korban gempa dan gangguan kesehatan dampak pengungsian. Harapan kedepannya semoga tetap bisa bekerjasama untuk tahap rekonstruksi serta recovery sehingga Dompet Dhuafa terus membantu dan mendampingi korban Gempa di wilayah Lombok sampai masyarakat menjadi pulih, mandiri dan produktif.”. Tutup dr. Kurnia Akmal. (red)

SUMBER