logo
×

Selasa, 25 September 2018

Gubernur Pertanyakan Kejelasan Dana Bantuan Bencana ke BNPB

Gubernur Pertanyakan Kejelasan Dana Bantuan Bencana ke BNPB

NUSANEWS - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah berencana akan menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Gubernur akan menanyakan kejelasan dana bantuan perbaikan rumah bagi korban gempa.

‘’Kami besok (hari ini, red), rencana ketemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk memastikan mudah-mudahan proses dananya ada, mencukupi,’’ kata Dr. Zul dikonfirmasi usai sidang paripurna istimewa di Kantor DPRD NTB, Senin, 24 September 2018 siang.

Diketahui, untuk masyarakat yang rumahnya rusak berat akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah Rp50 juta. Rusak sedang Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.

Awal September lalu, Presiden Jokowi telah memberikan buku tabungan kepada  5.293 warga yang rumahnya rusak akibat gempa.  Dengan rincian  Lombok Timur 2.782 orang, Lombok Utara 1.353 orang, Lombok Barat 359 orang, Lombok Tengah 779 orang, Kota Mataram 20 orang. Sedangkan untuk Sumbawa dan Sumbawa Barat masih dalam finalisasi untuk verifikasi.

Rumah warga yang rusak akibat gempa mencapai 149.715 unit yang tersebar di tujuh kabupaten/kota. Dari jumlah itu diperkirakan rumah yang rusak berat sekitar 70 ribu unit.

Jika dana tersebut tidak ada, ia akan meminta kejelasannya. Sehingga apa yang akan dilakukan lebih teliti ke depan. Di sisi yang lain, ia juga berharap kepada Pemda kabupaten/kota terdampak gempa agar jangan terlampau menunggu dana dari pusat baru melakukan sesuatu. Ia mengajak Pemda dan masyarakat bergotong royong melakukan apa yang bisa dilakukan.

‘’Karena musim hujan makin dekat menyapa kita secara lebih

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/ist/Humas NTB)

Ia menambahkan, akan terus berkoordinasi dengan kepala daerah yang wilayahnya terdampak gempa. Seperti Lombok Utara, Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa. Supaya masyarakat yang masih tinggal di bawah tenda dibuatkan hunian sementara (huntara).

‘’Karena hujan sudah mulai menyapa. Tidak mungkin mereka terus berada di bawah tenda,’’ ucap Dr. Zul.

Mantan Anggota DPR RI ini mengungkapkan hasil kunjungan lapangan yang dilakukan, banyak masyarakat yang masih tinggal di tenda karena belum berani masuk rumah. Mereka masih takut adanya gempa susulan.

Seiring trauma healing yang diberikan kepada masyarakat, diharapkan dapat memberikan pemahaman. Sehingga mereka yang rumahnya tidak rusak akibat gempa, dapat kembali ke rumah masing-masing. (nas)

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: