
NUSANEWS - Pengasuh Pondok Pesantren Safinatun Najah, Mojokerto berinisial S mangkir dari panggilan polisi. Sedianya hari ini S akan dimintai keterangan terkait dugaan pencabulan yang dilakukan terhadap 4 santrinya.
"Sesuai surat panggilan yang sudah saya kirim ke yang bersangkutan, hari ini akan kami mintai keterangan, tapi sampai saat ini belum datang," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery kepada detikcom di kantornya, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Jumat (19/10/2018).
Fery menjelaskan, agenda pemeriksaan terhadap S hari ini seharusnya dimulai pukul 09.00 WIB. Namun, hingga pukul 12.00 WIB, S tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Pihaknya juga belum mendapatkan kabar penyebab mangkirnya S.
"Sesuai mekanisme kalau tak hadir kami layangkan panggilan ke dua, kalau tak hadir lagi, kami perintahkan untuk membawa (jemput paksa)," terangnya.
Fery menambahkan, pihaknya memintai keterangan S lantaran adanya laporan dari orang tua santri. Pengasuh Ponpes Safinatun Najah itu dilaporkan mencabuli 4 santriwati.
"S kami mintai keterangan sebagai saksi, statusnya masih saksi," tandasnya.
Dugaan pencabulan ini dilaporkan orang tua santri asal Sidoarjo yang anaknya mengaku telah dicabuli oleh S. Dari laporan itu, terbongkar jika korban berjumlah 4 santriwati
Keempat santriwati yang diduga dicabuli S, berasal dari Mojokerto, Pasuruan dan Sidoarjo. Para korban masih berusia di bawah umur, yakni 14-17 tahun.
Mereka diduga dicabuli S di lingkungan Pondok Pesantren Safinatun Najah dalam tahun 2018 ini. S diduga menjamah alat vital para korban.
SUMBER