logo
×

Minggu, 07 Oktober 2018

Polisi Kejar Penyebar Pertama Foto Ratna Sarumpaet di Medsos, Hati-hati

Polisi Kejar Penyebar Pertama Foto Ratna Sarumpaet di Medsos, Hati-hati

NUSANEWS - Polisi akan mengejar sosok yang paling pertama menyebar hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet di media sosial. Polisi berjanji akan menyidik kasus ini secara profesional.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, polisi akan mengusut pengunggah pertama kabar bohong soal Ratna Sarumpaet ke media sosial. Pasalnya, kebohongan tersebut telah bergulir dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Jadi, yang bertanggung jawab adalah yang mengunggah berita itu di media sosial. Siapa yang mengunggah pertama. Yang berinisiatif mengunggah itu siapa, itu harus bertanggung jawab. Itu nanti bisa ditelusuri secara jejak digital,” tandas dia.

Saat dihubungi Pojoksatu.id, jenderal bintang dua ini menegaskan polisi akan menyidik kasus ini secara profesional. Kalau terbukti berdasarkan undang-undang, maka pihak tersebut akan diproses.

Penilaian yang menyebutkan Polri sengaja membidik Ratna Sarumpaet karena bagian dari juru kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, langsung dibantah oleh Irjen Setyo Wasisto.

Bahkan, kata Setyo, selain memastikan pihak tetap netral juga akan mengejar sosok yang paling pertama menyebarkan kabar bohong itu hingga viral. Apalagi, pihak Ratna mengakui kabar bohong itu untuk urusan keluarga dan tak ada kepentingan politik.

“Kepada siapa yang menyebarkan, tentu akan dikejar,” kata Setyo saat dihubungi, Sabtu (6/10)

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan penganiayan dari oknum. Luka lebam yang ia alami akibat menjalankan sedot lemak di bagian pipi kirinya.

“Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata menghebohkan semua negeri. Mari kita ambil pelajaran dan bangsa kita ini dalam keadaan tidak baik seperti ini,” ujar Ratna dalam konfrensi pers di kediamannya Jalan Kampung Melayu Kecil, Jakarta, Rabu (3/10).

Ratna juga meminta maaf kepada capres yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Amien Rais. Karena dalam pertemuan itu dirinya berbohong seolah-olah luka yang ia dapat akibat adanya penganiaayan.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: