
NUSANEWS - Politikus PDIP Maruarar Sirait menyebut ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal politik genderuwo bermaksud positif. Menurutnya, ucapan itu bermakna tidak boleh saling menakut-nakuti.
Menurut Maruarar, hal ini juga berlaku kepada timses Prabowo Subianto.
"Saya rasa itu penting sekali. Kemudian mereka yang ingin mengubah prinsip bernegara, keberagaman, persatuan, saya pikir tak boleh timses Jokowi dan Prabowo melakukan seperti itu (politik genderuwo)," ujar Maruarar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/11/2018).
Sebelumnya, Jokowi mengungkap adanya pihak yang melakukan 'politik genderuwo' yang suka menakut-nakuti. Meski tak menyebut nama, Jokowi menjelaskan apa yang dia maksud sebagai 'politik genderuwo'.
Maruarar menyebut politik genderuwo terjadi karena ada oknum yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.
"Harusnya masing-masing capres secara terbuka menyampaikan pikiran dan komitmennya, termasuk tegas kepada tim yang melakukan itu (hoaks dan ujaran kebencian). Jadi ada koreksi juga," kata dia.
Bahkan, hukuman tegas wajib diberikan kepada mereka yang melakukan politik genduruwo.
"Dua capres ini silakan pada timnya masing-masing, siapa yang melakukan hoaks dan ujaran kebencian harus ditindak tegas, kalau perlu dikeluarkan," tutur pria yang akrab disapa Ara ini.
SUMBER