
NUSANEWS - Sejumlah lembaga survei menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi tidak bakal lolos parlementary treshold di 2019 mendatang. Hal itu berdasarkan dari data sejumlah berbagai survei.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pemilu dan Pencapresan PKS Suhud Alynudin mengatakan, tidak kaget adanya hasil survei tersebut. Pasalnya sejak 2014 lalu partai berlogo bulan sabit kembar ini selalu diprediksi tidak lolos parlementary treshold.
“Ya biasalah dengan lemaga survei seperti itu. Kita enggak kaget lah,” ujar Suhud kepada JawaPos.com (Grup Fajar), Senin (19/11).
Menurut Suhud, lembaga survei ini tidak pernah tepat. Sehingga PKS tetap yakin hasil survei berbeda dengan kenyataanya. PKS tetap ada perwakilannya di DPR.
“Itu lembaga survei tidak pernah tepat, sejak lalu hampir semua kembaga survei memprediksi PKS tidak lolos,” katanya.
Hasilnya lembaga survei saat ini sama seperti 2014 silam. Tidak berubah tetap memprediksi PKS tidak lolos. Dia menduga ada penggiringan yang dilakukan oleh pihak tertentu yang menginginkan PKS tidak lolos.
“Partai Islam kan punya market sendiri, kalau soal strategi, PKS lebih mengandalkan mesin politik partai, struktur sudah sampai terendah di level masyarakat,” pungkasnya.
Adapun, survei Alvara Research Center yang dilakukan pada 8-22 Oktober 2018 dan melibatkan 1.781 responden di 33 provinsi menunjukan menunjukkan PDIP (29,9 persen), Gerindra (18,4 persen), Partai Golkar (9,5 persen), PKB (7,2 persen) dan Partai Demokrat (6,3 persen) yang lolos ambang batas parlemen.
Kemudian partai yang masih berpotensi tidak lolos parlementary treshold adalah Partai Nasdem (3,4 persen), PKS (2,9 persen), PPP (2,2 persen), PAN (1,6 persen), Perindo (1,3 persen), Partai Hanura (0,6 persen), PSI (0,3 persen) dan PBB (0,1 persen), PKPI (0,1 persen), Partai Berkarya (0,1 persen) dan Partai Garuda (0,1 persen).
Sementara, dalam survei Litbang Kompas ada lima partai yang lolos dari parlementary treshold. Yakni, PDIP (29,9 persen), Gerindra (16,0 persen), PKB (6,3 persen), Golkar (6,2 persen) dan Demokrat (4,8 persen).
Sementara yang tidak lolos parlementary treshold adalah, Partai Nasdem (3,6 persen), PKS (3,3 persen), PPP (3,2 persen), PAN (1,5 persen), Perindo (1,0 persen), Hanura (1,0), Berkarya (0,4), PSI (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Garuda (0,3 persen), dan PKPI (0,1 persen).
Survei ini dilakukan pada 24 September hingga 5 Oktober 2018 dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan adalah stratified random sampling di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen.
SUMBER