
NUSANEWS - Enam kandidat ditetapkan untuk bersaing menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah yang akan dipilih dalam Muktamar XVII di Yogyakarta. Selain enam kandidat ketum ini, ditetakan 42 calon formatur yang akan terpilih menjadi 12 nama.
Dilansir dari Suaramuhammadiyah.id, Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar Irpan Nusirrasman menyebut enam kandidat ketum dan calon formatur itu dipilih dalam Tanwir Pra-Muktamar Pemuda Muhammadiyah.
Enam kandidat itu adalah Ahmad Fanani, Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal, Muhammad Sukron, dan Sunanto.
Proses pemilihan selanjutnya akan digelar di arena Muktamar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Rabu (28/11) mendatang.
Ketua bidang Hikmah PP Pemuda Muhammadiyah yang juga kandidat ketum Sunanto mengatakan, pada hari ini forum Muktamar diawali dengan agenda pembacaan Laporan Pertanggungjawaban pengurus yang akan dibacakan Ketua Umum Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Kemungkinan Rabu pagi. Hari ini forum masih akan diisi seminar-seminar, dan pembacaan tata tertib sidang oleh Presidium," kata Sunanto kepada CNNIndonesia, Senin (26/10).
Dinamika menjelang pemilihan ketua umum menurutnya masih dalam tahap dinamika yang wajar. Menurutnya, adu gagasan, tarik-menarik dukungan, adalah hal biasa kerap terjadi dalam muktamar.
Terkait kasus hukum yang menyeret Ketua Umum Dahnil Anzar, kata Nanto, belum berdampak signifikan di arena muktamar.
"Kami pengurus Muhammadiyah akan tetap berusaha menjaga marwah organisasi, jangan sampai ada kriminalisasi di tiap gagasan-gagasan," kata dia.
Sebelumnya, dalam sambutan pembukaan Muktamar, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan beberapa wejangan bagi salah satu organisasi otonom Muhammadiyah ini.
Haedar mengatakan, PP Muhammadiyah berharap muktamar ini berjalan sesuai dengan spirit al-Mujadilah ayat 11. Menjadi forum strategis untuk menghasilkan rumusan penting bagi gerak memajukan dan menggembirakan dakwah menuju khairu ummah.
"Muktamar ini menjadi momentum bagi Pemuda Muhammadiyah meneraca perjalanan selama ini dan menatap pergerakan ke depan. Pemuda Muhammadiyah dalam satu periode ini telah banyak melakukan terobosan bagi persyarikatan, umat, dan bangsa," kata Haedar.
Haedar menegaskan, Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang bergerak dalam ranah kepemudaan dan kemasyarakatan, menjadi organisasi strategis dalam menggerakkan dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid.
Haedar mengingatkan supaya Pemuda Muhammadiyah terus mampu untuk menampilkan program-program dan kebijakan yang membawa kemajuan persyarikatan, umat, bangsa, dan peradaban.
"Agar Pemuda Muhammadiyah mampu menjadikan QS Al-Hasyr ayat 18 sebagai inspirasi dan semangat untuk selalu penuh dengan keseksamaan dalam pergerakan sekaligus membawa perubahan positif bagi masa depan bersama," tegasnya.
SUMBER