
NUSANEWS - Semangat Muklis Abdul Kholik alias Adul (9) untuk bersekolah meski harus merangkak sejauh 3 kilometer karena keterbatasan fisiknya menggetarkan hati sejumlah relawan dan dermawan.
Sejumlah keinginan Adul mereka penuhi salah satunya peralatan sekolah baru untuk bocah kelas 3 SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat tersebut. Tidak hanya itu, komunitas relawan sosial Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) bahkan membebaskan utang orang tua asuh Adul ke koperasi sebesar Rp 5 juta.
"Begitu mengetahui kisah anak ini kami langsung tergugah dan mendatangi kediaman rumah Adul. Informasi yang saya dapat adik Adul ini ingin mendapat tongkat untuk membantu berjalan dan peralatan sekolah baru," kata Kristiawan Saputra, ketua relawan SKP kepada detikcom, Minggu (11/11/2018).
Kristiawan menjelaskan sosok Adul jauh dari kata ingin dikasihani atau mengharap belas kasihan orang karena kondisi fisiknya. Justru, semangat Adul menginspirasi banyak orang.
"Kami memberikan bantuan peralatan belajar karena katanya untuk tongkat ada yang mau memberi, peralatan belajar sesuai permintaannya ini semoga bisa memotivasi dia untuk terus belajar," jelas Kristiawan.
Selain memberikan peralatan belajar, SKP juga membebaskan hutang orang tua asuh Adul, Dadan (50) dan Pipin (45) ke salah satu koperasi.
"Kami juga mendengar curhatan orang tua asuh Adul, mereka terjerat riba dengan nilai yang cukup besar. Karena ada rezekinya, langsung kita lunasi dan membebaskan riba yang menjerat keluarga tersebut saat itu juga. Ke depan saya minta orang tua asuh Adul untuk menabung untuk keperluan sekolah anak-anak mereka," tutur Kristiawan.
Sementara itu, Epi Mulyadi Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 10 Cibadak menuturkan sejak kisah Adul terangkat berbagai media banyak orang yang datang ke sekolah dan menyemangati Adul.
"Ada warga yang sengaja jauh-jauh datang hanya untuk bertemu anak didik saya itu, ada juga dari keluarga yang memiliki anak mengalami keterbatasan fisik yang sengaja datang untuk memotivasi dan berharap Adul bisa menularkan semangatnya untuk tetap belajar ditengah keterbatasan fisik," kata Epi.
SUMBER