
NUSANEWS - Kementerian Pertanian (Kementan) memandang wajar tudingan kubu Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno yang menyebutkan harga telur ayam di Indonesia lebih mahal ketimbang di Malaysia.
Toh, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita bilang memang harga telur ayam saat ini lebih mahal dibandingkan Negeri Jiran. Berdasarkan pemantauannya, rata-rata harga telur ayam lokal saat ini Rp23 ribu per kilogram (kg).
Sementara, di Malaysia, harga telur ayam hanya Rp12 ribu per kg untuk kualitas rendah. "Ya artinya di sini lebih mahal, clear saja. Tapi, kalau lebih mahal, bukan berarti Indonesia lebih miskin. Memang, di Malaysia semuanya murah? Tidak juga," ujarnya di Kementan, Jakarta, Kamis (22/11).
Menurut Ketut, perkembangan harga antara RI dan Malaysia tidak bisa dibandingkan begitu saja. Soalnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan harga suatu komoditas. Misalnya, inflasi, dan pendapatan masyarakat.
"Artinya, di sisi lain, harga naik tapi pendapatan juga meningkat. Jadi tidak bisa dibandingkan secara langsung, yang penting bagaimana kemampuan daya beli masyarakatnya juga," terang dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera membanding-bandingkan harga telur di Indonesia yang lebih mahal ketimbang di Malaysia. Datanya mencatat harga telur di Malaysia hanya Rp12 ribu per kg, sedangkan di Indonesia sekitar Rp25 ribu per kg.
"Kaya-an Malaysia, tapi harga (telur) hanya Rp12 ribu per kg, karena rantai pasokan cukup, rantai distribusinya sesuai," katanya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com dari situs resmi Jabatan Perkhidmatan Veterinar Kementerian Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, telur di Negara Jiran itu dibagi atas lima kualitas dimulai dari level AA sampai E.
Data harga terakhir yang tercantum di situs itu adalah per 23 Oktober 2018. Harga yang tercantum dinyatakan per sen per butirnya. Pada data harga terakhir, untuk telur kualitas AA adalah 0,39 ringgit Malaysia per butir atau sekitar Rp1.357 (asumsi kurs Rp3.480 per ringgit).
Dengan demikian, untuk telur kualitas nomor wahid harganya per kg (rata-rata 16 butir), di Malaysia adalah sekitar 6,24 ringgit atau sekitar Rp21.764.
Sementara itu, untuk kualitas medium atau B adalah 0,37 ringgit atau 5,92 ringgit per kg. Jika dikonversi ke rupiah harga telur itu sekitar Rp20.600 per kg.
Lalu, untuk harga telur dengan kualitas terendah atau grade E per butirnya adalah 0,32 ringgit. Telur kualitas terendah itu adalah sekitar 5,12 atau sekitar Rp17.850 per kg.
Sedangkan harga telur di Indonesia, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional adalah Rp24.650 per kg pada 21 November 2018 untuk telur ayam ras segar.
SUMBER