
NUSANEWS - Baru-baru ini, Calon Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kesedihannya dengan kondisi pemuda Indonesia sekarang. Mereka sekolah dari SD, SMP, SMA, lalu setelah lulus menjadi tukang ojek.
Pernyataan tersebut menimbulkan pro dan kontra. Lawan-lawan politiknya segera menyerang Prabowo. Pada umumnya, mereka tidak sependapat dengan mantan Danjen Kopassus tersebut, dan menilai tukang ojek adalah profesi mulia.
Namun, pendapat lain disampaikan politikus Partai Demokrat, Andi Arief. Dia meminta tukang ojek tidak perlu marah pada Prabowo karena pernyataannya tidak bermaksud negatif.
"Tak perlu marah pada Pak Prabowo, pernyataannya bukan menghina profesi, tetapi ada harapan agar di masa datang ada serapan tenaga kerja di tempat-tempat lainnya," kata Andi melalui Twitternya, @AndiArief__, Jumat, 23 November 2018.
Menurut Andi, Partai Demokrat sendiri menghargai profesi tersebut. "Partai Demokrat menghargai pilihan rekan-rekan ke profesi ojek online. Kami bersama Anda," tuturnya.
Di twittnya yang lain, Andi menyarankan Prabowo untuk mengungkapkan solusi dari kondisi yang dia anggap tidak ideal tersebut. Hal itu agar publik khususnya mereka yang berkecimpung di dunia ojek menjadi lebih mengerti.
"Pak Prabowo punya rencana apa mengatasi migrasi besar ke sektor ojek online ini. Itu yg harus dijelaskan," tulisnya.
Partai Demokrat menghargai pilihan rekan-rekan ke profesi Ojek Online. Kami bersama Anda. Tak perlu marah pada Pak Prabowo, pernyataannya bukan menghina profesi, tetapi ada harapan agar di masa datang ada serapan tenaga kerja di tempat-tempat lainnya.— andi arief (@AndiArief__) 22 November 2018
Gaduh lagi Ojek Online. Apa yang seharusnya dan apa yang terjadi itu memang sering kontradiktif. Solusi itu dimulai dengan apa yang terjadi lalu ditemukan jalan keluarnya. Pak Prabowo punya rencana apa mengatasi migrasi besar ke sektor Ojek online ini. Itu yg harus dijelaskan.— andi arief (@AndiArief__) 22 November 2018
SUMBER