logo
×

Minggu, 11 November 2018

Sindiran Ketum PSI: Politisi Sontoloyo dan Genderuwo Itu Pakai SARA dan Hoax, Satu Geng

Sindiran Ketum PSI: Politisi Sontoloyo dan Genderuwo Itu Pakai SARA dan Hoax, Satu Geng

NUSANEWS - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie melontarkan sindiran terkait politisi sontoloyo dan politisi genderuwo.

Dua diksi itu sendiri awalnya muncul setelah dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sontoloyo dan genderuwo itu pun langsung ramai mewarnai politik nasional. Terkait dua diksi itu, Grace Natalie pun ikut angkat bicara.

Menurutnya, para politisi yang dimaksud Jokowi itu ada di dalam satu kubu.

Demikian disampaiakan Grace dalam sambutan di HUT PSI ke-4 di Indonesian Convention Exhibition, Tangerang, Banten, Minggu (11/11/2018).

“Politisi genderuwo ini bisasanya satu geng dengan politisi sontoloyo,” katanya.

Grace menjelaskan, geng ‘politisi genderuwo’ dan ‘sontoloyo’ merupakan politisi yang dalam gerakannya selalu menggunakan isu suku ras dan agama (SARA) dan kabar bohong.

“Kelompok politisi ‘genderowo dan sontoloyo’ ini adalah politisi yang suka menyebar isu SARA dan hoax,” jelasnya.

Grace menegaskan, cara-cara berpolitik yang tidak baik itu akan sangat terlarang dan tidak akan pernah dipakai oleh PSI dalam perjalanan menuju Pemilu 2019.

“Politik PSI adalah politik yang menyebar kebahagiaan, politik kreatif dan politik kegembiraan,” tukasnya.

Acara tersebut, tampak pula Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang datang dengan busana santai.

Ia didampingi Menko Polhukam Wiranto dan Menkumham Yasonna H Laoly serta Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengucapkan selamat ulangtahun yang ke-4 untuk PSI.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut PSI sebagai partai muda yang mampu menciptakan inovasi dan lompatan-lompatan yang luar biasa.

“Walaupun usianya masih muda sangat muda, saya tahu inovasi-inovasi PSI sangat luar biasa, lompatan-lompatannya juga luar biasa,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku, sejak dirinya memasuki gedung hingga naik ke panggung, ada aura yang berbeda yang dihadirkan PSI.

“Ada aura dan semangat anak-anak muda untuk menjadi juara,” lanjutnya.

Jokowi mengatakan, yang dibutuhkan Indonesia untuk menjadi bangsa pemenang adalah anak-anak muda.

“Menuju Indonesia maju membutuhkan cara-cara muda. Muda bukan semata usia, tapi yang lebih penting juga jiwa,” katanya

“Muda adalah semangat muda, adalah energi muda, adalah gagasan, ide-ide baru. Muda adalah kreasi, inovasi, kerja keras,” tutur Jokowi.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: