logo
×

Minggu, 18 November 2018

Sontoloyomologi

Sontoloyomologi

OLEH: JAYA SUPRANA

MENDADAK istilah sontoloyo menjadi bahan polemik cukup merajalela di masyarakat dunia maya Indonesia.

Etimologis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "sontoloyo" bermakna "konyol, tidak beres, bodoh" dengan catatan tambahan "dipakai sebagai kata makian". Sayang, secara etimologis KBBI tidak mengungkap asal muasal kata "sontoloyo". Maka ada yang menyatakan "sontoloyo" semula digunakan sebagai sebutan untuk penggembala bebek tanpa penjelasan mengenai kenapa penggembala bebek kok sampai disebut sebagai sontoloyo.

Ada pula yang berupaya menjelaskan bahwa kata sontoloyo merupakan kata cemooh bagi penggembala bebek meski tidak dijelaskan mengenai kenapa hanya penggembala bebek yang dicemooh sontoloyo. Kenapa bukan penggembala kambing atau penggembala sapi? Masalah makin membingungkan apabila pertanyaan merambah sampai ke kenapa hanya profesi penggembala saja yang menjadi sasaran untuk dicemooh sontoloyo!

Negatif
Dapat diterangai bahwa konotasi negatif pada sontoloyo terpusat pada kata "loyo" yang dapat dimaknakan sebagai "lemah, letih, lesu, tidak berdaya, impoten" sementara tidak pernah jelas mengenai apa makna kata "sonto" yang sia-sia dicari di kamus bahasa Jawa mau pun bahasa apa pun. Mbah Google pun loyo alias tidak berdaya menjelaskan apa makna kata "sonto" yang sia-sia dicari di apa yang disebut sebagai internet . Apabila ejaan kata "sonto" diindonesiakan menjadi "santa" maka beralih makna menjadi "orang suci" yang lazim digunakan oleh umat Katolik untuk kaum perempuan.

Hipotesa
Maka tinggal upaya hipotesis belaka yang tersisa untuk menjelaskan asal muasal kata sontoloyo. Misalnya secara hipotesa bisa saja diduga bahwa  kata sontoloyo merupakan satu di antara sekian banyak kreatifitas bahasa Jawa dalam mempertegas makna sebuah istilah. Bahasa Jawa mempertegas makna kata "loyo" dengan awalan kata "sonto" yang sebenarnya tidak ada namun sengaja diadakan akibat "sonto" memiliki dua huruf "o" senada dalam dua huruf "o" pada kata "loyo" sehingga ada empat huruf "o" pada kata sontoloyo. Mirip penggunaan kata "maha" di depan kata "karya" menghadirkan empat huruf "a" pada kata "mahakarya".

Mubazir
Sampai di situ terkesan bahwa upaya memperjelas asal-muasal sontoloyo merupakan suatu kesimpang-siuran bahkan kemubaziran sebab tidak jelas manfaatnya. Kesan tersebut benar atau minimal tidak terlalu keliru. Memang upaya memperjelas asal-muasal sontoloyo terasa mubazir sebab tidak jelas manfaatnya mirip kemelut perdebatan terhadap penggunaan istilah sontoloyo yang akhir-akhir ini merajalela tanpa kejelasan manfaatnya sehingga juga terkesan mubazir. Kemubaziran yang terkesan hadir pada polemik penggunaan kata sontoloyo itu sendirian sih sudah cukup layak dianggap sebagai sontoloyo. [***] 

(Penulis adalah seorang pembelajar kebudayaan Jawa). 

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: