logo
×

Minggu, 04 November 2018

Tuty Meninggal, Nusron Wahid Sebaiknya Dicopot atau BNP2TKI Dibubarkan

Tuty Meninggal, Nusron Wahid Sebaiknya Dicopot atau BNP2TKI Dibubarkan

NUSANEWS - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi kematian TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI) asal Majalengka, Tuty Tursilawati. Tuty meninggal karena dieksekusi mati di Arab Saudi.

Ferdinand mengatakan, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid harus bertanggung jawab atas kematian Tuty.

Menurut Ferdinand, sebaiknya Nusron Wahid mundur atau dicopot dari jabatannya sebagai kepala BNP2TKI.

Dikatakan Ferdinand, tujuan pendirian BNP2TKI sangat baik, yaitu untuk mengoordinasikan dan mengatur penempatan dan perlindungan TKI.

Namun di bawah kepemimpinan Nusron Wahid, lembaga tersebut tidak pernah menunjukan kinerja yang baik dan bermanfaat bagi TKI.

Nusron yang notabene merupakan politisi Partai Golkar itu justru lebih banyak membahas politik ketimbang masalah TKI.

“Kepala BNP2TKI tampaknya kurang bicara tentang perlindungan TKI di depan publik, tapi lebih banyak bicara politik dan pilpres serta hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan tupoksinya,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/11).

Akibatnya, sambung Ferdinand, lembaga itu hanya menjadi beban APBN dan beban calon tenaga kerja yang ingin ke luar negeri.

Dia tidak sepakat BNP2TKI dibubarkan. Dia menilai bahwa Nusron Wahid yang seharusnya diganti agar lembaga tersebut benar-benar memberikan perlindungan kepada TKI di luar negari.

“Saya usul, sebaiknya jangan dibubarkan. Tapi diganti pemimpinnya agar BNP2TKI lebih berguna lagi ke depan,” harapnya.

“Tapi jika memang tak bisa diharapkan lagi, silakan bubarkan karena percuma saja. Alihkan semua masalah TKI menjadi direktorat tersendiri di Kemenaker. Ini lebih baik,” pungkas Ferdinand.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: