
NUSANEWS - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon meminta Badan Intelijen Negara (BIN) melaksanakan tugas pemerintah di bidang intelijen, bukan seperti lembaga survei.
Hal itu terkait pernyataan Staf Khusus Kepala BIN Arief Tugiman, yang memyebut ada 41 dari 100 masjid di beberapa kementerian, lembaga, hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terindikasi terpapar radikalisme.
"Perlu kita kritisi, BIN ini kan bukan lembaga survei, bukan juga Departemen Penerangan," kata Fadli di Jakarta, Kamis (22/11/2018).
"Informasi-informasi semacam itu, apalagi data dari tahun lalu, mestinya jangan diumbar ke publik," ujarnya.
Fadli menyarankan agar data-data yang masih mentah diarahkan kepada institusi-insitusi lain, kementerian atau presiden.
Pernyataan BIN, kata Fadli, justru menimbulkan kegaduhan dan saling curiga di tengah masyarakat.
"Ya biasanya intelijen itu bertindak senyap gitu ya, underground gitulah. Bukan mengumbar pernyataan seperti lembaga survei," imbuhnya.
SUMBER