
NUSANEWS - Masyarakat penerima dana Program Keluarga Harapan (PKH) diklaim akan memilih pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di Pilpres 2019 mendatang.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferry Juliantono, mengungkapkan bahwa masyarakat sudah cerdas dalam menilai sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
"Rakyat juga tahu itu pemberian yang motifnya cari suara. Sayang, rakyat sekarang sudah pintar. Dananya diambil, coblosnya Prabowo-Sandi," ungkapnya setelah deklarasi FORGAB RODA 02 di Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/18).
Di Pilpres 2019 mendatang, menurut Ferry, masyarakat sudah tidak bisa lagi diiming-imingi dan ditipu dengan sebuah janji palsu, termasuk juga dengan ditingkatkannya anggaran PKH tersebut.
"Menurut saya momentum ini (Pilpres 2019) sesuatu yang tidak bisa dibelokkan oleh sogokan atau janji," ujarnya.
Ferry menilai, Jokowi sudah kehabisan akal bagaimana caranya merebut hati rakyat supaya memilihnya kembali di Pilpres 2019 nanti. Menurut Ferry, peningkatan anggaran PKH menjadi senjata atau jurus terakhir Jokowi merayu rakyat.
"Kalau gagal atau bahkan menimbulkan masalah penyelewengan pada implementasinya di lapangan, akan jadi bumerang buat penguasa, makin anjlok elektabilitasnya," katanya.
Seperti diketahui, sebelumnya pendiri LSI Denny JA menganggap bahwa penambahan anggaran bagi penerima PKH dari pemerintah memberikan dampak elektoral bagi Jokowi di Pilpres 2019. Menurut Denny, Jokowi semakin sulit dikalahkan.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi sendiri telah menganggarkan sebesar Rp34,4 triliun untuk PKH 2019. Anggaran ini naik hampir dua kali lipat dibanding tahun 2018 yakni hanya sebesar Rp19,3 triliun.
Jumlah sebesar itu akan diberikan kepada sekitar 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau sama dengan jumlah KPM tahun ini. Artinya, pada tahun depan, PKH yang diterima setiap keluarga kemungkinan bakal meningkat signifikan.
SUMBER