logo
×

Jumat, 07 Desember 2018

Buntut Pembakaran Rumah, Sudah 3 Orang Meninggal

Buntut Pembakaran Rumah, Sudah 3 Orang Meninggal

NUSANEWS - Korban tewas akibat pembakaran rumah di Jalan Prapatan Dalam, Kelurahan Telagasari, Balikpapan Kota, pada Senin (3/12) bertambah. Sebelumnya, Gatri (58) dan anaknya, Tono (17), ditemukan tewas terpanggang di dalam rumah tersebut saat kebakaran terjadi.

Kini, adik kandung Gatri, Garini (55), juga mengalami nasib yang sama. Ia meninggal dunia di RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD). Jenazahnya pun telah dikebumikan di TPU Telindung, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kamis (6/12) pagi.

Kepada awak media, Sulis (38), anak Garini, mengatakan, ibunya itu mengembuskan nafas terakhirnya di RSKD, Rabu (5/12), sekira Pukul 16.46 Wita. Ia meninggal setelah dirawat intensif di ruang ICU sejak dua hari sebelumnya.

“Lukanya 100 persen, Pak. Hampir seluruh tubuh mengalami luka bakar,” katanya saat ditemui di kediamannya, Jalan Gunung Empat, Kelurahan Margo Mulyo, Balikpapan Barat, dikutip dari Prokal.co/Kaltim Post (Jawa Pos Group), Jumat (7/12).

Menurutnya, kondisi Garini sempat membaik pada Selasa (4/12). Namun kondisinya mengalami penurunan sejak kemarin pagi.

“Dua hari sebelumnya sempat saya ajak bicara. Bisa aja bicara, tapi enggak lancar. Baru kemarin menurun lagi (kondisinya),” tambahnya.

Wartawan Prokal.co (media online Kaltim Post Group/pojoksatu.id) sempat menengok Garini di RSKD, 46 menit sebelum ia dikabarkan meninggal dunia. Dia dirawat terpisah dari pasien lainnya di ruang ICU. Berada di tempat khusus di ruang pojok sebelah kiri.

Dari balik kaca, terlihat, Garini terbaring tak berdaya di atas ranjang tidur. Tubuhnya ditutupi perban putih dan dilapisi selimut hijau.

Sebelumnya, Hasto Purnomo (Ipong) tega membakar rumah peninggalan orang tuanya di Balikpapan, Senin (3/12). Dua orang anggota keluarganya tewas terpanggang.

Ipong mengaku nekat membakar rumah peninggalan orang taunya lantaran sakit kepada kakak iparnya, Sumarji.

Pria 47 tahun itu mengaku Sumarji sudah menghasut kakak-kakaknya dan keluarga lain untuk membenci dirinya.

“Saya dimusuhi. Sejak 2003 saya pinjam motor saja tak diberikan,” ujar bungsu dari empat saudara itu, Selasa (4/12).

Puncaknya pada Senin pukul 02.00 Wita, Ipong melontarkan keinginannya meminjam motor pada Sumarji. Alasannya ingin dipakai ke warung internet.

Namun, kembali ditolak. Tak lama, rasa sakit hatinya diluapkan. Mengambil botol plastik air mineral 600 mililiter berisi bensin yang ada di kamar tidurnya.

Lalu menuangkannya ke ember. Menyiramkannya di kamar Garini, kakak kandungnya yang sedang tertidur. Kemudian menyulutkan api dengan korek menggunakan batang bambu.

“Dia provokator. Juga kakak ipar saya (Sumarji). Saya tak menyesal. Saya benar-benar sudah sakit hati,” tegas Ipong.

Api langsung membesar. Ipong yang mengaku juga hampir terbakar langsung melarikan diri.

Saat di teras rumah, dia langsung ditangkap Sumarji. Sumarji bahkan sempat menanyakan kepadanya, “Kamu bakar rumah saya ya,” kata Ipong menirukan pertanyaan Sumarji.

Tak ada jawaban dari mulutnya, Ipong pun dipukul dan ditendang oleh Sumarji. Sejumlah warga yang menyaksikan lantas ikut memukulinya.

Ipong mengaku pasrah saat dipukuli warga. Tak akan melawan karena sudah puas melampiaskan dendamnya.

“Saya ditangkap. Dipukuli. Ditendang. Dalam hati saya, pukulin saja. Tak terasa (sakit),” kata Ipong.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: