
NUSANEWS - Penataan taman di depan Kantor Pemkab Klaten menjadi sorotan warga di media sosial. Netizen heboh dengan keberadaan 27 lampu hias yang berjajar sepanjang 100 meter. Dapat tudingan pemborosan, Bupati Klaten, Sri Mulyani buru-buru melakukan klarifikasi.
Tamanisasi yang dilengkapi puluhan lampu hias di depan Kantor Pemkab Klaten menggunakan anggaran APBD. Hanya saja tidak dilakukan lelang. Melainkan penunjukan karena nilainya di bawah Rp 200 juta. Tamanisasi ini bagian dari program Kota Bunga Sejuta Warna yang digulirkan Sri Mulyani.
Pada malam hari, puluhan lampu itu menyala begitu terang. Dengan tanaman hias di sisi kanan-kiri dalam posisi menggantung. Inilah yang mengundang polemik dari netizen.
”Kalau boros sebenarnya tidak. Tapi kan kita harus memperindah kota kita agar bersinar. Kita harus memperindah walaupun ada biaya lampunisasi lebih sedikit, ya tidak apa-apa,” kata Sri Mulyani kepada Jawa Pos Radar Solo, Jumat (21/12).
Menurut Sri Mulyani, memperindah wajah kota butuh pengorbanan. Namun, dia mengklaim tamanisasi dan lampu hias ini bukan sebuah pemborosan.
”Setidaknya Kantor Pemkab Klaten dapat memberikan contoh pada penataan taman untuk kantor-kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Mengingat kantor pemkab ini menjadi titik sentralnya. Harapannya kantor OPD lainnya dapat membuat taman seperti ini dengan biaya murah meriah,” jelas Sri Mulyani.
Ya, OPD diarahkan untuk tamanisasi di kantor masing-masing. Melakukan penanaman pada jenis bunga yang tahan cuaca. Baik kemarau maupun penghujan. Termasuk memilih bunga dengan perawatan mudah. Contohnya tanaman pucuk merah.
Selain pucuk merah, tanaman lainnya bunga telapak dara, kembang sepatu, hingga melati. Melati sendiri dipilih untuk mengenang jasa pendiri Klaten, Eyang Melati. Kedepannya akan ditunjang sejumlah fasilitas. Seperti penataan kursi hingga wifi.
”Harapannya bisa menjadi jujugan anak muda. Serta menjadi tempat rekresi yang murah meriah. Nantinya dipercantik dengan air mancur dengan merenovasi pagar,” urai bupati.
Budi Karyati, 30 warga Desa Jambukidul, Kecamatan Ceper, menilai keberadaan lampu hias di depan Kantor Pemkab Klaten terlalu banyak. Mengingat jarak per tiang hanya sekitar 1 meter.
”Kalau saya melihat malah ada pemborosan, terutama pada pengadaan tiang lampu hias. Memang menjadi tampak terang sekali, tetapi sebenarnya jangan terlalu ramai seperti itu,” ujarnya.
SUMBER