logo
×

Kamis, 06 Desember 2018

Pasukan Taliban Memburu Bocah Pemilik Jersey Kresek Messi, Kalau Ketemu Mau Dimutilasi!

Pasukan Taliban Memburu Bocah Pemilik Jersey Kresek Messi, Kalau Ketemu Mau Dimutilasi!

NUSANEWS - Bocah Afghanistan, Murtaza Ahmadi kini hidup dalam suasana mencekam. Murtaza yang sempat membuat heboh jagad sepak bola setelah fotonya mengenakan jersey kresek bertuliskan ‘Lionel Messi’ beredar pada awal 2016 lalu, menjadi orang paling dicari pasukan Taliban.

Konon kabarnya, pasukan Taliban sangat berambisi menemukan Murtaza di pengungsian dan jika berhasil mereka akan memotong-motong anggota tubuh bocah tujuh tahun itu.

Bocah pemilik jersey kresek Messi itu memang sempat mewujudkan impiannya bertemu dengan sang idola, Lionel Messi di Qatar pada penghujung 2016. Tapi kini bocah tujuh tahun itu hidup dalam mimpi buruk akibat perang yang tiada henti di daerahnya.

Murtaza dan keluarganya meninggalkan rumah mereka di provinsi Ghazni tenggara pada bulan November, bersama dengan ratusan orang lainnya melarikan diri dari pertempuran sengit setelah Taliban melancarkan serangan di daerah yang sebelumnya aman.

Sekarang mereka termasuk di antara ribuan pengungsi dan berjuang untuk tinggal di Kabul, dan juga hidup dengan ketakutan bahwa Taliban memburu bocah yang terkenal karena jersey kresek Messi itu.

Popularitas Murtaza melonjak setelah memakai jersey yang terbuat dari kantong plastik bergaris biru dan putih dengan nama Messi dan nomor 10. Fotonya membanjiri media dan jejaring sosial pada awal tahun 2016.

Fenomena itu menarik perhatian sang idola. Dan pada tahun itu Murtaza bertemu dengan Messi di Qatar, di mana dia berjalan keluar ke lapangan sambil memegang tangan Messi, maskot Barcelona.

Messi juga memberikan jersey asli Barcelona yang sudah ditandatanganinya dan sebuah bola. Tetapi momen kebahagiaan Murtaza dengan cepat menghilang.

Dikutip Pojoksatu.id dari Daily Mail, jurnalis AFP bertemu dengan keluarga Murtaza baru-baru ini di Kabul. Ibu Murtaza, Shafiqa menceritakan bagaimana mereka melarikan diri dari rumah mereka di Jaghori pada malam setelah mendengar suara tembakan.

“Kami tidak bisa mengambil barang-barang kami, kami hanya berlari dan berjuang tetap hidup,” katanya, wajahnya setengah tertutupi oleh syal.

Keluarga itu merupakan anggota kelompok etnis Hazara yang bermahzab Syiah, yang menjadi sasaran Taliban Sunni dalam operasi November mereka di Ghazni.

PBB mengatakan lebih dari 4.000 keluarga melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari teror Taliban. Ratusan warga sipil, tentara, dan gerilyawan tewas dalam pertempuran itu.

Rasa takut yang dirasakan oleh keluarga Ahmadi semakin meningkat ketika mereka mengetahui bahwa Taliban sedang mencari putra mereka, Murtaza. Katanya, jika bisa menemukan bocah tak berdosa itu, mereka akan memutilasinya.

Murtaza Ahmadi akhirnya bertemu idolanya, Lionel Messi pada November 2016 lalu.
“(Mereka) mengatakan jika mereka menangkapnya, mereka akan memotongnya menjadi beberapa bagian,” kata Shafiqa dengan mata berkaca-kaca dan ketakutan.

Olahraga jarang ditoleransi di bawah rezim Taliban 1996-2001, dan stadion sepak bola Kabul adalah tempat terkenal untuk stonasi dan eksekusi.

Shafiqa mengatakan dia menutupi wajah putranya yang terkenal dengan syal agar tidak dikenali saat mereka melarikan diri.

Mereka berlindung pertama kali di sebuah masjid di Bamiyan, sebelum tiba di Kabul enam hari kemudian. Di antara barang-barang mereka yang tertinggal adalah bola dan jersey yang ditandatangani oleh Messi.

Meskipun pasukan keamanan Afghanistan telah memukul mundur Taliban di Jaghori, namun keluarga Ahmadi belum merasa aman.

“Kelompok Taliban tetap berbahaya, kembali (ke rumah) bukan pilihan,” kata Shafiqa.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: