
NUSANEWS - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePi), Jerry Sumampouw menyambut positif sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang rela tidak di gaji bila kinerjanya buruk saat duduk di DPR kelak. Langkah yang dilakukan PSI sebagai partai baru sudah baik.
"Menurut saya yang begini begini kita sambut positif. Saya kira kalau kita lihat PSI memang kan partai ini mau tampil beda dengan partai partai lain, dia mau mencitrakan diri sebagai partai berbeda," kata Jerry saat dihubungi wartawan, Sabtu (8/12).
Dia menambahkan, langkah itu sebagai pembeda dengan partai lama. Jika tidak, PSI sama seperti partai lama dan publik cenderung tidak akan mendukung, memberi apresiasi dan simpati kepada PSI.
"Jadi menurut saya ini baik partai baru punya komitmen seperti ini punya keprihatinan atau melihat persoalan yang terjadi di parlemen dan mungkin bisa dibayangkan anggota mereka tergoda atau terjebak di kultur parlemen yang selama ini banyak dinilai buruk," tuturnya.
Lanjutnya, untuk keluar dari kinerja DPR yang selama ini dinilai buruk, PSI mesti membangun komitmen kuat dengan anggota anggota nya. Sikap PSI itu, kata Jerry juga sebagai inovasi yang diinginkan publik.
"Jadi sekarang publik, pemilih kita ini butuh inovasi dari partai partai untuk memperlihatkan atau membangun harapan mereka untuk Pemilu. Jadi bagaimana memang menampilkan, mencitrakan diri kepada publik untuk memberi pilih untuk pemilih bahwa ini bukan pemilu sebagaimana yang dulu," sambungnya.
Meski demikian, Jerry minta partai besutan Grace Natalie tersebut membuat mekanisme yang jelas bagaimana indikator guna mengukur buruknya kinerja anggota DPR. Menurutnya ukuran buruk kinerja anggota DPR tak bisa semata mata digeneralisasi.
"Sekarang siapa yang akan menentukan kriterianya, bagaimana menentukan penilaiannya, sejauh mana publik terlibat dalam penilaian itu untuk mengukur dan menempatkan penilaian itu secara objektif, karena bisa saja kalau penilaian itu terlalu subjektif takut janji janji kosong," ujarnya.
Jerry mengusulkan PSI membentuk tim internal partai maupun eksternal guna mengukur indikator buruknya kinerja wakil rakyat. Dia ingin penilaian objektif dan rasional.
"Bisa lembaga lembaga seperti Formappi yang bekerja memantau Parlemen tapi juga bisa dibikin sendiri oleh tim PSI kalau dia mau bikin tim sendiri dari luar misalnya orang orang dari luar dan dari dalam boleh dong," imbuhnya.
Dia menambahkan, Gebrakan PSI tersebut mesti di contoh partai lain sebagai evaluasi. Jerry memandang, bila PSI sungguh sungguh dengan gagasan tersebut, bisa menjawab harapan publik yang selama ini tidak mendapat respon dari partai partai yang ada di parlemen terkait evaluasi kinerja buruk.
Hal ini, kata Jerry bisa menjadi hal positif kepada PSI di Pemilu 2019 nanti bila benar benar dimatangkan dan tidak sekadar omong kosong semata.
"Saya kira kalau partai PSI serius dengan gagasan ini mungkin partai partai lain akan ikut juga dan nanti kita tinggal mendorong mekanisme publik supaya itu betul betul di implementasikan tidak sekedar janji kosong yang disampaikan untuk kepentingan elektoral dalam pemilu untuk mendapatkan dukungan," pungkasnya.
SUMBER