logo
×

Minggu, 16 Desember 2018

Sulsel Bersih Melayani di 100 Hari Kepemimpinan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman

Sulsel Bersih Melayani di 100 Hari Kepemimpinan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman

NUSANEWS - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah – Andi Sudirman Sulaiman (NA – ASS) dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 5 September 2018 lalu. Itu artinya Sabtu (15/12/18) merupakan hari ke-100 keduanya menahkodai Sulsel.

Banyak hal yang telah dan akan dilakukan dalan mewujudkan Sulsel Bersih Melayani, Sehat Cerdas, Terkoneksi, Mandiri, Sejahtera, dan Berkarakter. Bukan hanya dalam 100 hari yang telah berlalu, namun hingga lima tahun ke depan.

Kepada wartawan, Prof Nurdin menuturkan, untuk mewujudkan Sulsel Bersih Melayani, telah dibangun aplikasi Baruga Lounge yang melayani warga Sulsel yang membuat laporan melalui aplikasi Baruga Sulsel. Warga dapat melaporkan berbagai hal melalui instagram,twitter, facebook atau SMS ke 1901.

Seratus hari memimpin Sulsel, Nurdin-Sudirman juga telah merampungkan kajian reformasi birokrasi dan perampingan struktur pemerintahan sesuai persyaratan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), masterplan digital governance, dan penerapan sistem e-Kinerja yang baru.

“Juga telah dirampungkan kajian pemetaan pemasangan fiber optics dalam lingkungan Pemprov Sulsel. Kami juga membuat program Samsat Lorong dan Samsat Mobile Banking yang memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraannya. Jadi tidak perlu lagi ke samsat, bisa membayar pajak kendaraan melalui handphone,” kata Nurdin Abdullah, Jumat (15/12).

Selain itu, Samsat juga membuat Samsat Drive Thru yang melayani hingga pukul 09.00 setiap harinya. Layanan ini memanjakan pelanggan karena tak perlu turun dari kendaraan saat membayar pajak kendaraan.

Sektor kesehatan juga menjadi perhatian Prof Andalan, antara lain, melalui program Brigade Siaga Bencana (BSB), disiapkan ambulance laut sebanyak satu unit dan ambulance darat lima unit.

Nurdin juga telah melakukan feasibility study untuk meningkatkan mutu layanan rumah sakit (RS) milik pemerintah provinsi (pemprov) seperti RS Labuang Baji, RS Haji, RS Dadi, RS Sayang Rakyat, RS Fatimah dan RS Pertiwi.

“Kami juga melakukan feasibility study peningkatan status Rumah Sakit Labuang Baji sebagai rumah sakit pendidikan, serta feasibility study rumah sakit spesialis, hingga kajian mutu layanan rumah sakit regional, dan layanan kesehatan di ruang publik,” terangnya.

Di sektor pendidikan, juga dilakukan berbagai hal seperti pengukuran passing grade siswa secara berkala, pelaksanaan Gerakan 15 Menit Mengaji, workshop peminatan MIPA, dan penyediaan daftar kebutuhan Sarpras 2019. Juga telah ditandatangani MoU antara Dinas Pendidikan dan BNNP.

Nurdin Abdullah juga mewujudkan Sulsel yang terkoneksi dengan menggenjot pembangunan infrastruktur jalan. Saat ini telah dilakukan feasibility study jalan terisolir di Seko, feasibility study rest area di beberapa titik yang dilengkapi sejumlah fasilitas.

Nurdin juga sementara menyelesaikan program RTRW kehutanan yang merupakan dasar pembangunan berkelanjutan yang peduli akan lingkungan, dan percepatan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang 16 KPH,” paparnya.

Sulsel yang mandiri sejahtera, lanjut Nurdin, juga diwujudkan melalui sejumlah kebijakan ekonomi. Di antaranya, direct call ekspor dan perencanaan pembangunan creative hub yang merupakan ruangan kerja bersama untuk pengembangan industri kreatif di Sulsel.

“Creative hub yang berlokasi di PLUT KMUKM Sulsel di Jalan Metro Tanjung Bunga, akan beroperasi pada tahun 2019, dan akan menyediakan fasilitas umum seperti arena teater, toko kreatif, workshop, dan wirking space,” urainya.

Prof juga menyiapkan sertifikasi halal untuk 16 UMKM dengan 96 jenis produk finalisasi Perda Pemberdayaan Koperasi dan UKM, penciptaan wirausaha baru untuk 500 kelompok di 24 Kabupaten/Kota, dan penyelesaian inventarisasi dan verifikasi (Invert) Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) pada empat kabupaten di Sulsel.

“Juga telah diselesaikan pemetaan kebutuhan dan pembangunan cekdam dan irigasi di seluruh Sulsel, potensi perkembangan kakao, potensi perkembangan kopi, sosialisasi pengembangan Talas Satoimo (CPCL), pengembangan kawasan kakao, kopi, dan rempah, kajian hilirisasi pertanian, dan soft launching Bali Magis,” urainya.

Sulsel berkarakter, tambah Nurdin Abdullah, diwujudkan dalam rencana revitalisasi Benteng Somba Opu, rebranding pariwisata (rebranding Logo, video pariwisata), penandatanganan MoU Kerja Sama Bank Indonesia dengan Pemprov Sulsel dan beberapa kabupaten untuk pariwisata yang terintegrasi.

Sejumlah feasibility study dan kajian yang telah rampung pembangunan fisiknya akan dilaksanakan tahun 2019 mendatang. Anggarannya telah dialokasikan di APBD Sulsel 2019. Misalnya, pembangunan rumah sakit regional yang sementara dilakukan kajian untuk dibangun di Palopo, Bone, dan Wajo.


SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: