
NUSANEWS - TNI membantah melakukan serangan udara dan bom untuk memburu Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang menembak belasan pekerja Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua beberapa waktu yang lalu.
Kepala Penerangan Kodam XV/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan meski memiliki pesawat tempur canggih, TNI hanya menerjunkan prajuritnya untuk melakukan evakuasi.
“Kita bisa saja menggunakan pesawat tempur, kita punya Sukhoi tapi kita tidak gunakan itu. dalam operasi ini tidak ada penembakan dari pesawat,” ujar Aidi pada Jumat.
Aidi menegaskan bahwa TNI mengikuti aturan yang ada. “Kita tahu aturan. kalau mereka tidak tahu aturan, mereka gerombolan,” tambah dia.
Sebelumnya berdasarkan akun media sosial Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau yang disebut oleh Pemerintah Indonesia, KKSB, menyatakan aparat keamanan menggunakan empat helikopter dan melakukan serangan udara di Kabupaten Nduga Papua.
Dikutip dari kantor berita anadolu, Serangan Udara yang menurunkan bom dari helikopter itu berlangsung selama tiga hari, yaitu sejak 5 Desember sampai 7 Desember.
Hari pertama terjadi serangan udara dengan menggunakan helikopter dan menjatuhkan bom di Gunung Kabo sekitar Markas KODAP III Ndugama.
Sementara dua hari berikutnya aparat menjatuhkan bom di Distrik Yigi dengan helikopter yang sama.
Empat helikopter melakukan serangan udara di Kabupaten Nduga.
KKSB ini menjadi incaran TNI dan Polri setelah melakukan pembunuhan terhadap belasan pekerja Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
SUMBER