logo
×

Jumat, 20 September 2019

Kritik Keras Fadli Zon Soal Karhutla: Seperti Lemparan Kotoran

Kritik Keras Fadli Zon Soal Karhutla: Seperti Lemparan Kotoran

DEMOKRASI.CO.ID - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon buka suara mengenai bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menurut Fadli, hal itu semacam hinaan kepada diplomat Indonesia yang tengah meyakinkan Uni Eropa untuk mendukung produk sawit.

Hal itu disampaikan Fadli Zon lewat akun Twitternya di @fadlizon seperti dikutip detikcom, Kamis (19/9/2019).

"Bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yg saat ini sedang terjadi tak ubahnya seperti lemparan kotoran bagi para diplomat kita yg sedang berjuang meyakinkan Uni Eropa dan juga WTO (World Trade Organization) untuk mendukung produk sawit Indonesia," katanya.

Fadli bilang, hal itu merupakan sesuatu yang buruk bagi perjuangan diplomasi dagang Indonesia. Menurutnya, pemerintah seharusnya menjadikan bencana tersebut untuk membersihkan perusahaan yang nakal.

"Bencana ini benar-benar merupakan etalase buruk bagi perjuangan diplomasi dagang kita," cuitnya.

"Itu sebabnya, Pemerintah seharusnya menggunakan bencana karhutla sbg alat untuk membersihkan industri perkebunan sawit nasional dari perusahaan-perusahaan nakal perusak lingkungan," papar Fadli.

Fadli melanjutkan, Indonesia bakal sulit merayu Eropa untuk membuka pasarnya apabila pada saat bersamaan semua tuduhan atas perkebunan sawit Indonesia merusak lingkungan.

"Sederhana saja, bgmn kita bisa merayu negara-negara Eropa untuk terus membuka pasarnya bagi produk sawit Indonesia, ketika pd saat bersamaan semua tuduhan mereka atas perkebunan sawit Indonesia yg merusak lingkungan, melakukan deforestasi," ungkapnya.

"malah dikonfirmasi oleh bencana karhutla yg 99% akibat ulah manusia dan terus menerus terjadi?" kicau Fadli.

Fadli pun memaparkan, sejak awal tahun 28 negara Uni Eropa sepakat memasukkan minyak sawit Indonesia sebagai kategori tidak berkelanjutan. Sehingga, mereka tidak akan menggunakannya sebagai bahan baku biodiesel.

"Mereka menyoroti masalah deforestasi akibat adanya budidaya sawit yg masif. Mulai 2030, Uni Eropa akan melarang total konsumsi sawit Indonesia. Artinya, sebelum itu mereka akan mulai mengurangi konsumsi sawit asal Indonesia," ungkapnya. [dtk]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: