
DEMOKRASI.CO.ID - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berasal dari DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat serta Pengurus Besar PMII menggeruduk kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (20/9).
Pimpinan KPK saat ini dinilai sudah kehilangan legitimasi karena telah telah mengembalikan mandat kepada Presiden Jokowi, tapi masih sempat berbuat zalim dengan menetapkan Menpora Imam Nahrawi sebagai tersangka.
PB PMII telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh unsur pengurus cabang se Indonesia untuk menggelar aksi secara serentak menolak penetapan tersangka Imam.
"KPK sekarang ini sudah kehilangan legitimasi karena telah menyerahkan mandat pada Presiden Jokowi tapi masih sempat-sempatnya berbuat zalim dengan menetapkan Mas Imam jadi tersangka. Untuk itu, untuk menjaga keberlangsungan KPK maka sebaiknya Presiden segera lantik pimpinan KPK yang baru di bawah komando Irjen Firli Bahuri," ujar Ketua Pengurus Koordinator Cabang (Korcab) PMII DKI Jakarta, Daud Azhari dalam orasinya.
Menurut Daud, KPK semberono dan terburu-buru menetapkan Imam sebagai tersangka tanpa bukti-bukti yang kuat, apalagi legitimasi pimpinan KPK telah hilang. Dengan demikian diduga penetapan tersangka Imam bermotif politik.
Hal senada juga disuarakan oleh puluhan masa aksi dari Srikandi Milenial (SM) juga mendatangi Gedung KPK. Para mahasiswi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta itu juga menyuarakan agar Firli dkk segera dilantik untuk meredakan pro kontra di tengah masyarakat atas status pimpinan KPK yang saat ini telah mengundurkan diri.
"Segera lantik pimpinan KPK yang baru agar proses penegakan hukum dan pencegahan tindak pidana korupsi bisa berlangsung efektif dengan UU KPK yang baru disahkan," kata Jurubicara Srikandi Milenial, Caca Putri Revolusi. [rm]