DEMOKRASI.CO.ID - Seorang pemimpin atau penguasa sebuah negeri harus arif dan bijaksana dalam memimpin. Pemimpin harus terbuka dalam menerima kritik terhadap kekurangan dalam memerintah.
Pakar hukum tata negara, Refly Harun mengingatkan bahwa banyak penguasa di dunia yang sering mengalami kegagalan dalam memimpin. Umumnya, hal itu terjadi lantaran mereka hanya mau mendengar puja dan puji, tapi di satu sisi menolak kritik.
“Mengapa penguasa sering gagal memimpin? Karena dia hanya mau mendengar pemujinya ketimbang pengkritiknya,” ujar Refly dalam akun Twitter pribadinya, Sabtu (28/9).
Dia mengingatkan bahwa pujian merupakan racun yang akut bagi pemerintah. Sementara kritik adalah obat dari berbagai kinerja yang belum maksimal tercapai.
Jadi dengarkanlah lebih banyak kritik ketimbang pujian,” pungkasnya. [rm]
