DEMOKRASI - So sweet foto ini. Sungguh teduh melihat para pendakwah rukun, guyub dan saling dukung satu sama lain.
Semua juga tahu, Aa Gym dan UAS itu berangkat dari latar belakang yang berbeda. Tapi mereka saling sokong dalam dakwah, demi sampainya ajaran Islam yang mulia kepada manusia.
Baru-baru ini di Bandung, berkumpul para ustadz ustadz muda untuk saling menyamakan persepsi dan mengatur langkah bersama. Agar ritme bisa padu. Agar cakupan bisa rata. Agara ummat memperoleh haknya mendapatkan ajaran agamanya secara utuh.
Ustadz Salim A Fillah, Ustadz Oemar Mita, Ustadz Hanan Attaki, Ustadz Felix Siauw dan Ustadz Muhammad Bin Anis Shahab, mereka ini ustadz-ustadz muda yang berangkat dari latar belakang yang berbeda.
Penampilan keseharian para ustadz tersebut berbeda. Masyrab dan manhajnya juga jelas tidak sama. Tapi mereka bisa padu, atas kesadaran bersama bahwa perbedaan tersebut adalah furu' yang niscaya.
Dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, mereka bisa saling melengkapi. Kalau pun ada sobek dan bolong di sana sini, dengan kebersamaan, semua itu bisa kita tutupi.
Sebagaimana dulu bangsa ini, harus rela dijajah sekian ratus tahun lamanya, sebab tidak bersatu. Tapi setelah bersatu, barulah kemerdekaan yang menjadi harapan bersama itu bisa diwujudkan.
Demian juga, kejayaan dan kemenangan hanya akan bisa kita wujudkan jika kita sudi bersatu. Tentu tetap dengan doa yang tak henti dilangitkan. Sebab tiada daya dan upaya, melainkan hanya karena pertolongan Allah semata. [tb]
