logo
×

Sabtu, 26 Oktober 2019

Awalnya Gerindra Puji Jokowi, Kini Berbalik setelah Menhan Prabowo Didampingi Wakil Menhan Wahyu

Awalnya Gerindra Puji Jokowi, Kini Berbalik setelah Menhan Prabowo Didampingi Wakil Menhan Wahyu

DEMOKRASI.CO.ID - PRESIDEN Joko Widodo melakukan langkah politik yang tidak biasa, merangkul Prabowo Subianto ke Kabinet Indonesia Maju.

Padahal Prabowo Subianto menjadi rival berat dalam dua pilpres 2014 dan 2019.

Namun langkah ini membawa dampak yang tidak menyenangkan.

Jokowi ditinggalkan organisasi massa sukarelawan pendukung Jokowi ( Projo).

Tak hanya itu media asing dan pengamat asing juga mempertanyakan langkah Jokowi ini.

Projo pamit pada Rabu (23/10/2019) sore.

Ormas yang telah mendukung Jokowi hingga dua periode pemerintahan itu tak bisa menerima realitas Jokowi memasukkan nama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Indonesia Maju.

"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu.

Kami bertarung cukup keras. Akan tetapi, sekarang menjadi Menhan," ujar Sekretaris Jenderal Projo Handoko dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, Jalan Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, dikutip dari Antara.

Jokowi pun mengungkap alasan mengapa memilih rivalnya di pilpres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, sebagai Menteri Pertahanan.

"Kita ini pengin membangun sebuah demokrasi gotong royong," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Jokowi menjelaskan, di Indonesia tidak ada yang namanya oposisi seperti di negara lain.

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi gotong royong.

Oleh karena itu, Jokowi tidak masalah rivalnya masuk kabinet.

Selain Prabowo, ada Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo yang menjadi menteri kelautan dan perikanan.

"Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak," kata dia.

Jokowi menyebut Indonesia memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara.

Namun ia melihat proses tersebut sudah menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Lalu, kenapa Menhan yang diberikan ke Prabowo?

Jokowi mengaku mempertimbangkan rekam jejak Prabowo selama berkarir di TNI.

"Ya memang pengalaman beliau besar, beliau ada di situ," kata dia.

Sebaliknya Gerindra memuji langkah Jokowi

Arief Poyuono, Wakil Ketua Umum Gerindra, memberi nilai 99 kepada komposisi Kabinet Jokowi Indonesia Maju.

"Berati betul sekarang anda lebih cebong dari cebong," Najwa shihab membenarkan pernyataannya setelah mendengar jawaban penilaian Arief Poyuono.

Kalimat spontan Nana, sapaan Najwa Shihab mengundang tawa tamu undangan.

Pasalnya, politikus partai presiden terpilih, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Adian Napitupulu, bahkan hanya memberikan nilai 90 bagi pembetukan kabinet.

Pernyataan tersebut dikutip dari Mata Najwa Narasi TV melalui akun Youtube-nya, Najwa Shihab, Kamis (24/10/2019).

"Pemilihannya unik, melibatkan masyarakat melalui media sosial," jawab Arief ketika Najwa Shihab menanyakan alasannya.

Arief Poyuono beranggapan keterlibatan masyarakat tercermin dari komentar warganet ketika terdapat berita kandidat yang dipanggil Jokowi ke Istana.

Teranyar Jokowi pun mengumumkan ada 12 wakil menteri termasuk wakil menteri pertahanan Wahyu Sakti Trenggono.

Ternyata Gerindra mendadak mengkritik langkah Jokowi mengangkat 12 wamen ini.

Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengkritik penunjukkan 12 wakil menteri ( wamen) yang akan membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju.

Menurut dia, penambahan jabatan wakil menteri sekadar menjadi ajang bagi-bagi kekuasaan bagi untuk pendukung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu.

"Sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius.

Sesudah ada wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja," ujar Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Desmond menyoroti penunjukkan sosok wakil menteri yang tidak sesuai kapasitas.

Salah satunya, Wahyu Sakti Trenggono yang ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Seharusnya, menurut Desmond, Presiden Jokowi memilih orang yang memiliki latar belakang militer dan pertahanan.

Sementara Wahyu Trenggono merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin saat Pilpres 2019 dan lama berkecimpung di dunia industri informasi telekomunikasi.

"Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya ada nilai plus.

Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan.

Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo ya," kata Desmond.

Selain itu ia juga menyoroti Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Angela, kata Desmond, bisa jadi wamen karena anak dari pengusaha sekaligus Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

Posisi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dipegang oleh Budi Arie Setiadi juga tak lepas dari sorotan.

Budi merupakan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi atau Projo.

"Semoga wamen ini tidak memberatkan menterinya.

Kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowo periode kedua ini, kegagalan lah yang akan didapat Pak Jokowi," ucap Desmond.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional ( PAN) Saleh Partaonan Daulay menyoroti soal efektivitas kinerja 12 wakil menteri ( wamen) yang ditunjuk Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, Saleh mengatakan, saat ini di tiap kementerian sudah terdapat jabatan dirjen dan deputi yang menangani persoalan-persoalan spesifik.

"Hampir di semua kementerian itu ada dirjen dan deputi bahkan dirjen-dirjennya ini menangani masalah-masalah khusus dan spesifik.

Kalau ada penambahan wakil menteri efektifitasnya seperti apa," ujar Saleh saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Menurut saleh pejabat kementerin setingkat dirjen dan deputi memiliki tugas yang jelas sebagai pembantu menteri.

Misalnya, ia mencontohkan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan yang tugasnya menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.

Lantas Saleh mempertanyakan tugas pokok dan fungsi wakil menteri ke depannya, jika para menteri telah memiliki pejabat setingkat dirjen dan deputi untuk membantu menjalankan tugasnya.

"Nah sekarang ditaruh lagi wakil menteri yang tugasnya juga kelihatannya untuk membantu melancarkan tugas menteri," kata Saleh.

"Nah nanti bagaimana ini job description-nya. Apakah wamen ini nanti hanya dipakai untuk tugas-tugas dalam hal seremonial saja, misalnya membuka pelatihan, membuka rapat dan lain sebagainya atau mungkin bisa mengeksekusi program," ucapnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memperkenalkan 12 orang sebagai wakil menteri yang akan membantu kinerja Kabinet Indonesia Maju.

Perkenalan 12 wakil menteri dilakukan Jokowi di Istana Kepresidenan hari ini, Jumat (25/10/2019).

Sebelum mengumumkan wakil menteri, Jokowi terlebih dulu mengundang mereka ke Istana pada Jumat pagi.

Setelah itu, satu per satu mereka memperkenalkan diri kepada wartawan, termasuk mengungkap tugas apa yang diemban.

Jokowi memperkenalkan para wakil menteri ini sambil duduk di tangga Istana Merdeka.

Para wakil menteri diperkenalkan, dan secara satu per satu Jokowi mengungkapkan pesan dan harapannya.

Usai dikenalkan, para wakil menteri ini dilantik di Istana Negara.

Berikut daftar lengkap wakil menteri pilihan Jokowi:

1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar

2. Wakil Menteri Pertahanan: Wahyu Sakti Trenggono

3. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid Sa'adi

4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara

5. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga

6. Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: John Wempi Wetipo

7. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Alue Dohong

8. Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Budi Arie Setiadi

9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional: Surya Tjandra

10. Wakil Menteri BUMN: Budi Gunadi Sadikin

11. Wakil Menteri BUMN: Kartika Wiryoatmojo

12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Hary Tanoesoedibjo [tnc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: