
DEMOKRASI.CO.ID - Persebaya Surabaya dipermalukan PSS Sleman 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (29/10).
Hasil ini membuat penggemar Persebaya, bonek, kecewa. Setelah wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit akhir, terlihat beberapa orang berlari ke tengah lapangan dan mendekati para pemain Persebaya untuk melancarkan protes.
Aksi itu diikuti ratusan orang suporter lainnya dari berbagai sudut tribun. Mereka juga berlari ke tengah lapangan dan mengejar pemain Persebaya.
Melihat situasi ini, aparat langsung mengamankan pemain dan ofisial Persebaya ke dalam lorong menuju ruang ganti pemain.
Namun, aksi suporter semakin menjadi-jadi di tengah lapangan, antara lain merusak papan iklan, bench ofisial, bench pemain cadangan, jaring gawang dan sarana atau fasilitas lainnya.
Suporter yang makin marah membakar papan-papan iklan dan spanduk di lapangan hingga asap pekat membumbung tinggi dari dalam stadion.
Menurut laporan Antara, terdapat beberapa suporter yang terluka ringan dan langsung mendapat perawatan oleh petugas kesehatan di lobi stadion. Sedangkan di tribun, terdapat titik-titik api, penyalaan flare serta petasan.
Sementara itu, sekitar dua ribu suporter PSS Sleman yang hadir di stadion tak terpancing dan tetap duduk di tribun Gate 1 yang disiapkan khusus untuk tim tamu.
Menanggapi aksi fan, manajemen Persebaya mengaku pasrah terhadap sanksi yang akan diberikan oleh Komisi Disiplin PSSI.
“Ya kami tidak bisa apa-apa dan kalau disanksi, itu ranah Komdis dan kami akan menjalaninya,” ujar Direktur Media Nanang Prianto.
Namun begitu, pihaknya berharap sanksinya nanti tak terlalu memberatkan bagi Persebaya, terlebih jika harus menjalani laga di luar Surabaya.
“Kami tetap berharap bisa main di Surabaya dan bangkit di sini,” ucapnya.
Akibat kekalahan tersebut, pemain Persebaya dievakuasi ke ruang ganti dan dipulangkan menggunakan mobil rantis milik Brimob Polda Jatim menuju penginapannya.
Tak itu saja, pelatih Persebaya Wolfgang Pikal juga tidak menghadiri sesi konferensi pers usai pertandingan dengan alasan sudah meninggalkan stadion saat dievakuasi bersama pemain-pemain lainnya.
“Maaf, pelatih Persebaya sudah tidak di stadion dan tidak ada konferensi pers,” kata Nanang. [pjs]