logo
×

Rabu, 09 Oktober 2019

Di ILC, Haikal Hassan Bongkar Perintah Habib Rizieq saat Aksi 411: Padahal Gas Air Mata Begitunya

Di ILC, Haikal Hassan Bongkar Perintah Habib Rizieq saat Aksi 411: Padahal Gas Air Mata Begitunya

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan membongkar perintah Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq.

Hal itu diungkapkan oleh Haikal Hassan saat menjadi bintang tamu acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (7/10/2019).

Mulanya, Haikal Hassan menjelaskan bahwa aksi 212 selama ini berjalan aman dan damai.

Namun, Haikal bertanya-tanya mengapa 212 sering diserbu oleh buzzer.

"Wahai para buzzer kenapa seranganmu pada 212? 212 damai, tertib, kompak, akur," seru Haikal.

Bahkan, Haikal mengungkap saat aksi 212 berlangsung, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut hadir.

212 sering dianggap tidak pro dengan Jokowi.

"Pak Jokowi hadir, Pak Tito (Kapolri -red) keynote speaker, polisi menjaga, saya panitia," jelasnya.

Bahkan, tempat bagi polisi juga telah disediakan oleh para penyelenggara aksi 212.

"Kami kosongkan staf terdepan untuk para polisi, kami kosongkan semua," terang Haikal.

Tak sampai di situ, kerusuhan juga disebut tak terjadi saat gerakan 212.

"Karena apa? Kami kompak. Enggak ada tuh yang ribut, enggak ada tuh serangan, enggak ada gas air mata, enggak ada apapun," katanya.

Lantas, Haikal membongkar perintah Habib Rizieq saat ada sedikit kericuhan pada aksi 411.

Habib Rizieq saat itu meminta agar para anggota gerakan 411 untuk tetap tertib.

"Dan ketika gas air mata itu terbang tanggal 411, apa jawaban kami? Bahwa apa yang dipegang miknya oleh Habib Rizieq."

"Apa yang Habib Rizieq teriak? 'duduk-duduk semua', diem padahal gas air mata begitunya," cerita Haikal.

Kemudian, Haikal menyinggung tulisan pegiat media sosial, Eko Kuntadhi yang sempat menulis tentang Habib Rizieq.

"Dan serangan Eko baru tiga hari yang lalu apa beberapa hari yang lalu, tanggal 6 ya Pak Eko."

"Lihat tuh orang 'Di Zaman Gus Dur (Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid) dia jahat, zaman SBY (Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono) dia jahat masuk penjara lagi, zaman Jokowi jahat lagi menyebar fitnah, kini kabur ke Arab Saudi masih jahat juga'," bebernya.

Dengan tegas, Haikal membantah opini Eko Kuntadhi itu.

"Ini tidak mencerahkan, bertentangan dengan apa yang ente katakan barusan," tegas Haikal.

Sehingga, ia meminta agar tulisan-tulisan itu berhenti disebar agar tercipta perdamaian terutama bagi para buzzer.

"Jadi temen-temen sekalian, hentikanlah. Saran saya ini pak hentikanlah, akurlah, kompaklah, damailah, apalagi 212 rumput tidak terinjak kok masih jadi sasaran buzzer," saran dia.

Lihat videonya pada menit ke-6:45:



Pada kesempatan itu, Haikal banyak mengkritik tulisan-tulisan buzzer dan menyentik Eko Kuntadhi.

"Satu jam sebelum ke sini, saya coba print di rumah, ternyata segini bundelan yang perlu temen-temen ketahui sebuah contoh buzzer, ini random saja," kata Haikal sambil memamerkan setumpuk kertas.

Lantas, Haikal membacakan tulisan-tulisan yang telah dipegangnya tersebut.

"'Lewat aksi 212, 414 yang dianggap dijadikan momen angka asyik yang dimotori gerakan Islam radikal, GNPF MUI'. Dari mana radikalnya?," ucap Haikal.

Tak lupa, Haikal turut membacakan tulisan yang ditulis oleh relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ninoy Karundeng saat Pilpres 2019.

Ninoy Karundeng sendiri baru ramai diperbincangkan setelah mengaku pernah diculik.

"'Para penganut khalifah keluar kandang, kami bukan hewan'. Yang tulis Ninoy," kata Haikal.

"'Setelah Rizieq terasingkan diri sampai meninggal pun Indonesia enggak akan rugi' coba lihat," lanjut Haikal.

Lantas, Haikal turut membacakan tulisan yang dianggapnya sangat kejam.

"Ada yang lebih jahat lagi sekali ini, biar lebih tahu loh buzzer itu seperti apa, seperti ini."

"'Untuk menghancurkan, mendiskreditkan pemerintah, makar, teror, rampok, itu halal bagi mereka'. Ajaran siapa?," kata Haikal bertanya-tanya.

Haikal membantah bahwa kelompoknya ingin menguasai pemerintahan.

Padahal menurutnya, sudah banyak 'penjahat' di dalam institusi pemerintahn itu sendiri.

"Coba lihat ikhwanul muslimin, wahabi, salafi, khilafah menguasai jagad kementerian dan pemerintah loh siapa yang menguasai? BUMN pun mereka berselingkuh dengan para mafia, koruptor, politikus, tanpa jiwa yang muaranya," kata dia.

Kemudian, ia turut menyindir buzzer yang datang ke ILC.

"Ini semua ditulis oleh temen-temen buzzer yang orangnya juga di sini soalnya," sindirnya disusul tawa penonton.

Lalu, Haikal membacakan artikel milik Eko Kuntadhi.

Ia menjelaskan, tulisan Eko Kuntadhi salah kaprah.

Tulisan itu mengatakan bahwa Tauhid tidak ada benderanya.

Sedangkan, menurut hadits bendera Tauhid itu memang adanya.'

"Ini ada lagi, ini 'Bendera HTI bukan bendera Tauhid, bendera Tauhid, Tauhid enggak ada benderanya'. Ini bukan mencerahkan publik Bang Eko, ini mencelakai publik," seru Haikal.

Sehingga, Haikal meminta agar Eko Kuntadhi berhenti membawa masalah agama agar tak dipermalukan.

"Hadits nabi itu ada. Saran saya, bukan tokoh agama enggak usah bawa-bawa agama nanti dipermalukan," imbau Haikal

"Hadits soalnya, jangan, jangan sekali-sekali lagi dilakukan," imbuhnya. [tn]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: