DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara era Presiden Abdurrahman Wahid, Prof Ryaas Rasyid menyampaikan kritiknya melalui pesan WA, bahwa Bangsa Indonesia sedang mengalami azab Allah akibat salah memilih pemimpin.
"Kepemimpinan berbasis kebohongan ini mengundang kemurkaan Allah," tegas Ryaas Rasyid dalam tulisan yang diterima redaksi via WA Grup, Jumat (4/10/2019). Ryaas Rasyid menjelaskan, azab yang dimaksud itu berupa kezaliman penguasa pada semua level, memburuknya kondisi kehidupan masyarakat lapisan bawah, rusaknya persatuan, konflik sesama ummat Islam, juga terpuruknya daya beli bersamaan dengan nilai rupiah.
"Apalagi daya beli jatuh akibat pengangguran dan PHK, nilai uang pun merosot. Belum lagi soal rusaknya moralitas penegak hukum. Semua ini adalah akibat kehadiran para pembohong di puncak-puncak kepemimpinan negara dan pemerintahan," paparnya.
Ryaas yang dikenal sebagai salah satu pioner Otonomi Daerah mengaku khawatir, doa-doa para kiai dan ulama yang dikumandangkan pada acara-acara kenegaraan dan pemerintahan tidak akan sampai apalagi terkabul.
Salah satu jalan perjuangan untuk kembalinya berkah dan rahmat Allah SWT kepada bangsa ini adalah kebangkitan para pejuang melawan kebohongan. Ryaas juga mengungkapkan sudah beberapa tahun ini kebohongan menyebar dan beranak pinak. Bangsa Indonesia, sudah terkepung dan terkooptasi oleh kebohongan yang sistematis, sehingga telah sampai ada kondisi yang membahayakan eksistensi kebenaran, tambah Ryaas.
"Kalau semua ini tidak bisa dihentikan, bukan tak mungkin kebenaran hanya akan tinggal sebagai kenangan belaka, bahkan jadi bahan olok-olokan. Kebohongan adalah musuh besar peradaban," tandas Ryaas Rasyid bernada mengingatkan. [lj]