
DEMOKRASI.CO.ID - Terduga pelaku penculikan dan penganiayaan terhadap pegiat media sosial Ninoy Karundeng kembali dicokok. Polisi membenarkan adanya hal ini.
"Ada tambahan lagi (yang ditangkap lagi)," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat 4 Oktober 2019.
Namun, Argo tak merinci berapa jumlah terduga pelaku yang baru dicokok lagi. Sebab seperti diketahui, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi Ario Seto sebelumnya menyebut ada sekitar 20-30 terduga pelaku yang diduga menculik dan menganiaya si pendukung Joko Widodo ini.
Dalam kesempatan itu Argo juga tak membeberkan identitas terduga pelaku lain yang baru dicokok itu. Kapan dan dimana terduga pelaku ini ditangkap juga tak dibeberkan. Hingga kini mereka yang baru dicokok itu masih diperiksa intensif. Dia menyebut penyidik masih memeriksa keterlibatan mereka yang baru dicokok.
"Akan dalami kembali apakah ada yang melakukan atau yang sama-sama yang lain atau tidak," kata dia.
Sebelumnya, sebuah video menampilkan pegiat media sosial dan juga pendukung Jokowi yakni Ninoy Karundeng, dengan wajah lebam tersebar luas. Dalam video itu, Ninoy diduga sedang diinterogasi oleh sejumlah pria pada sebuah ruangan.
Pada video tersebut terdengar jelas percakapan Ninoy dengan seorang pria yang sedang menanyakan beberapa hal kepada Ninoy. Pria itu bertanya terkait kegiatan Ninoy yang diduga datang saat aksi unjuk rasa.
"Jawab baik-baik ya, yang suruh kamu datang ke sini itu siapa? Kerasin suaranya," tanya pria tersebut dikutip dari video yang beredar, Selasa, 1 Oktober 2019.
Kemudian, Ninoy menjelaskan bahwa ia bekerja di Jokowi App. Ia pun menjelaskan, kedatangannya untuk meliput DPR dan demo.
Namun, pria dengan suara berat itu kembali bertanya maksud dari kedatangan Ninoy. Hal itu lantaran ia medapati sebuah tulisan dalam laptop milik Ninoy berunsur kata-kata kebencian yang diarahkan kepada tokoh-tokoh. Menjawab pertanyaan tersebut, Ninoy mengaku khilaf akan perbuatannya.
Tapi, pria tersebut beranggapan, Ninoy tidaklah khilaf, melainkan memang pekerjaan Ninoy di Jokowi App itu sengaja membuat hal demikian untuk bisa dibayar dan sebagai ladang pendapatan. Bahkan, pria itu menanyakan agama yang Ninoy anut.
"Kamu muslim bukan?" tanyanya.
"Iya, saya muslim," jawab Ninoy.
Mendengar hal demikian, pria tersebut kembali menilai tindakan Ninoy sangatlah salah.
"Kenapa kamu muslim, tapi zalim sama saudara sendiri? Tau enggak hukumnya? Seorang muslim yang menghalalkan darah seorang muslim lainnya, maka halal pula darahnya untuk ditumpahkan". [vin]