
DEMOKRASI.CO.ID - Sekitar 10 sampai 20 menit seorang Sakti Wahyu Trenggono berkontemplasi selepas mendapatkan telepon dari perwakilan Istana. Saat itu Trenggono mendapatkan kabar untuk membantu Prabowo Subianto menakhodai Kementerian Pertahanan.
Trenggono mengaku butuh waktu sebelum mengiyakan permintaan Istana itu. "Saya agak sedikit, 'Boleh saya 10-20 menit untuk merenungkan'," ucap Trenggono.
Cerita itu disampaikan Trenggono saat memberikan sambutan untuk pertama kalinya di hadapan jajaran pegawai kementerian yang biasa disingkat Kemhan itu. Lantas apa yang akhirnya meneguhkan hati seorang Trenggono?
Sembari menimbang keputusan, Trenggono menghadap ke Presiden Jokowi. Pada akhirnya Jokowi yang meluluhkan hati Trenggono.
Renungan Trenggono Setelah Tahu Jadi Wakil PrabowoPrabowo Subianto ketika memberi selamat dan memeluk Sakti Wahyu Trenggono usai dilantik sebagai Wamenhan (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
"Beliau mengatakan, 'Mas, industri pertahanan kita ini harus dibenahi. Pengalaman Mas Trenggono di industri dan bisnis tentu saya kira bisa bekerja sama dengan Pak Prabowo'," kata Trenggono.
Wajar saja sebab Trenggono memang sudah lama mengenal Jokowi. Terlebih saat Pemilu 2019 Trenggono dipercaya sebagai bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) yang menukangi Jokowi bersama Ma'ruf Amin untuk meraup suara.
Lalu bagaimana kesan pertama Trenggono terhadap Prabowo?
Selepas dilantik sebagai Wakil Menteri Pertahanan atau Wamenhan, Trenggono langsung bertemu Prabowo. Saat itu memang Prabowo hadir langsung menyaksikan pelantikan Trenggono dan 11 orang wakil menteri lainnya yang dipilih Jokowi.
"Lalu tadi dilantik, kemudian saya jumpa Pak Menteri, saya lapor, 'Lapor Pak Menteri, saya ditugaskan', (Prabowo menjawab) 'Iya saya sudah tahu perintah Presiden', (lalu saya bilang) 'Izin Pak Menteri arahannya', (Prabowo menjawab lagi) 'Sekarang pergi dulu ke kantor sana'. Beliau bilang begitu," kata Trenggono.
Trenggono menggambarkan sosok Prabowo yang luwes. Malah menurut Trenggono, Prabowo sempat bercanda padanya.
"Saya dengan tadi bertemu beliau nyaman, nyaman, enak betul tadi itu. Nyamannya kayaknya langsung beliau minta saya sambil bercanda, 'Udah, kamu yang kerja, aku yang tidur' dia bilang begitu, ha-ha-ha.... Jadi nyaman, saya pikir waduh, oh ya sudah. kalau begitu beliau percaya sama saya," kata Trenggono.
Memang saat bertemu Trenggono usai pelantikan itu, Prabowo terpotret kamera memeluk wamennya itu. Prabowo juga terlihat membisiki sesuatu ke Wahyu. Keduanya tampak tersenyum.
Trenggono lantas bergegas menuju ke Kemhan. Sedangkan Prabowo langsung beranjak ke kediamannya di Hambalang.
Berkaitan dengan tugasnya, Trenggono memprediksi perang di masa-masa mendatang bukan lagi menggunakan senjata fisik. Menurut dia, virus hingga teknologi artificial intelligence (AI) bakal jadi senjata baru dalam perang di masa depan.
Hal ini dia refleksikan dari pertahanan di negara-negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat (AS). Trenggono mengatakan barangkali Indonesia perlu belajar dari negara-negara itu.
"Saya mencoba untuk merenung. Kalau di negara maju itu bicara tentang pertahanan tidak hanya alutsista. Jadi saya berpikir di Jepang, Amerika, Australia dan negara-negara barat soal pangan itu juga bagian dari pertahanan. Soal kesehatan juga bagian dari pertahan. Kalau alutsista sudah domainnya militer. Saya nggak paham, malah saya mau belajar dari bapak-bapak di sini," kata Trenggono.
Sementara itu, dia sendiri mengaku belum terlalu memahami seluk-beluk bidang pertahanan, khususnya urusan alutsista. Namun, dia mengatakan peran di masa mendatang bakal mengikuti perkembangan teknologi.
"Kalau kita bicara ilmu persenjataan barangkali perang masa depan itu bukan lagi dengan senjata, tetapi virus, penyakit, atau bahkan barangkali yang sekarang ini sudah dengan broadband, teknologi artificial intelligence," kata Trenggono.
Karena itu, ia termotivasi untuk bekerja maksimal. Trenggono mengatakan bakal mengembangkan teknologi pertahanan sesuai perkembangan zaman.[dtk]