DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintahan JokoWidodo (Jokowi) membutuhkan buzzer karena tidak mempunyai prestasi.
“Jadi sebenarnya tidak usah khawatir kalau punya prestasi, publik akan ramai-ramai jadi buzzer,” Jurubicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Siapa yang Bermain Buzzer?” yang disiarkan TV One, Selasa (8/10/2019).
Kata Dahnil, kemunculan buzzer karena pemerintah minim prestasi. Sebab, ketika prestasi pemerintah tinggi dan baik, maka secara otomatis pasti masyarakat jadi buzzer pemerintah secara sukarela.
Ia menduga bahwa buzzer yang lebih ramai ketimbang para top influnce karena percakapan dan perilaku para politisi Indonesia tidak berkualitas. Buzzer akhirnya mengambil peran sebatas menyebar pernyataan mereka.
“Mereka tidak bisa mengeluarkan ide otentik. Akhirnya ada pesanan, ada permintaan untuk menyebar pesan,” pungkasnya. [sn]