logo
×

Sabtu, 09 November 2019

Moeldoko Ungkap Rencana Jokowi Tambah 6 Wamen, PKPI Menunggu dan Berdoa

Moeldoko Ungkap Rencana Jokowi Tambah 6 Wamen, PKPI Menunggu dan Berdoa

DEMOKRASI.CO.ID - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkap adanya rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah enam wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju. PKPI yang turut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mengaku dalam posisi pasif.

"PKPI akan terus senantiasa meletakkan adab, etika berpolitik dan kesantunan, sehingga selalu ada di posisi pasif atau menunggu arahan Presiden dan Wakil Presiden. Namun selalu aktif berdoa dan berbuat yang terbaik untuk kemaslahatan bangsa dan negara," kata Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan kepada wartawan, Sabtu (9/11/2019).

Dia mengatakan pemilihan para menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju telah melewati proses panjang. PKPI, kata Verry, tetap mempersiapkan jika tiba-tiba diminta untuk mengisi pos wakil menteri yang disebut Moeldoko rencananya ditambah oleh Jokowi.

"PKPI tentu saja telah mempersiapkan kader-kader terbaiknya. Sehingga siap kapanpun diperlukan untuk membantu jalannya pemerintahan, apapun posisinya," tuturnya.

Verry memastikan PKPI tetap setia mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf meski tak dapat posisi di kabinet. Menurutnya, PKPI bakal menjadi partner yang kritis dan solutif.

"Ditunjuk atau tidaknya kader PKPI, kami tetap setia mendukung Pemerintah dan menjadi partner yang kritis dan solutif. Karena ini lah esensi PKPI sebagai partai pejuang-patriot, sesuai hasil Munaslub 2018 dan arahan Ketua Umum Diaz Hendropriyono," ujarnya.

Moeldoko sebelumnya berbicara kemungkinan Jokowi menambah enam wakil menteri lagi di Kabinet Indonesia Maju. Namun Moeldoko belum menyebut menteri apa saja yang bakal punya wakil.

"Ada enam lagi rencana sih. Rencana. Tapi saya belum bisa pastikan," kata Moeldoko di Rapimnas HKTI di Discovery Ancol Hotel, Jalan Lodan Timur, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (9/11).[dtk]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: