logo
×

Minggu, 10 November 2019

Paloh Pikir Ulang Safari Politik ke Oposisi: Nanti Dibilang Show Off

Paloh Pikir Ulang Safari Politik ke Oposisi: Nanti Dibilang Show Off

DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beberapa waktu lalu melakukan pertemuan dengan pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kegiatan itu banyak menimbulkan polemik.

 Maka itu, Paloh akan mempertimbangkan kembali apakah melanjutkan safari politiknya atau tidak usai kongres kedua partai.

"Kita lihat. Kan bisa salah interpretasi nanti. Kita berkunjung dibilang nanti show off," kata Paloh di sela Kongres Nasdem di Ji Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/11).

Paloh akan melihat dulu seperti apa harapan masyarakat. Pun, dengan persepsi yang timbul di masyarakat atas pertemuan-pertemuan yang terjadi.

"Bisa saja kita katakan go to hell dengan persepsi pandangan masyarakat. Tapi alangkah baiknya juga kalau perlu diperhatikan," kata Paloh.

"Maka untuk itulah NasDem membuka diri dan tetap membuka diri dari berbagai macam interpretasi, pandangan baik yang positif maupun yang negatif," tambah Paloh.

Salah satu yang menyoroti pertemuan Surya Paloh dengan pimpinan PKS ialah mantan Sekjen Nasdem Rio Patrice Capella. Secara etika, dia menilai NasDem telah melanggar, sebab NasDem berada di koalisi pemerintah.

Terlebih, Paloh dalam dalam pembukaan kongres partai NasDem menyindir ada partai yang tak Pancasilais. Belum diketahui tujuan sindiran Paloh itu terhadap siapa.

"Sangat mengejutkan bagi saya saat Ketum NasDem mengatakan ada pihak yang tak Pancasilais. Karena menilai sinis pelukan dengan Presiden PKS. Padahal yang mengomentari pelukan bang surya dan pak Sohibul adalah Presiden Jokowi. Apakah bang surya menuduh Presiden Jokowi tidak Pancasilais?" tanya Patrice.

Ia menilai Nasdem telah banyak mengeluarkan energi untuk hal-hal yang tak perlu. Sehingga ia menyebut NasDem saat ini sudah keluar dari "rel" yang seharusnya.[kpc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: