
DEMOKRASI.CO.ID - Seorang murid berinisial CB (16) tusuk gurunya sendiri diduga karena cintanya tak direspon, Rabu (21/11/2019).
Aksi nekat ini dilakukan CB kepada wanita pujaannya yang tak lain adalah gurunya sendiri.
Penusukan itu terjadi di kamar korban saat WP sedang dalam posisi santai.
CB adalah seorang murid di salah satu SMK di Kulon Progo, Yogyakarta, ia menyukai gurunya sendiri yang telah mempunyai suami.
Karena tak direspon, CB nekat menusuk ibu gurunya tersebut.
Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto, menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Rabu malam sekira pukul 21:00 WIB.
Ibu guru ini sedang santai di dalam kamarnya, namun tetiba CB menerobos masuk ke dalam kamar korban.
Diduga pelaku masuk rumah korban lewat pintu belakang.
Pelaku yang menerobos masuk langsung menusukkan sebilah pisau yang ia bawa ke bagian ulu hati korban.
Seketika korban yang terluka sekira 3 sentimeter dan panjang 7 sentimeter berteriak kesakitan.
Pelaku langsung kabur setelah melakukan aksi kejahatan tersebut.
Teriakan korban terdengar oleh mertuanya hingga suami WP mengecek ke dalam kamar.
"Korban lantas berteriak kesakitan, sementara pelaku kabur dari TKP. Mertua korban langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa korban menuju RS UII Pandak, Bantul," ujar Kompol B Muryanto dilansir TribunJakarta.com dari TribunJogja.com, Kamis (21/11/2019).
Namun karena luka korban yang serius, guru tersebut langsung dirujuk ke RSUP Sardjito.
Sebelum korban dibawa ke rumah sakit dan masih berada di rumah dibantu keluarga, pelaku sempat menanyakan kejadian.
"Saat korban mau dibawa ke rumah sakit, pelaku datang di depan rumah korban sambil bertanya, 'Enten nopo, Pak (ada apa, Pak)'," ucap Muryanto.
Namun rupanya, pelaku meninggalkan ponsel dan pisau yang ia gunakan di kamar korban.
Dengan barang bukti yang tertinggal tersebut, polisi berhasil menangkap CB di rumahnya di Kecamatan Lendah, Kulon Progo, Kamis dinihari tanpa perlawanan.
Dalam interogasi awal, pelajar kelas II SMK di daerah Kulon Progo ini mengakui perbuatannya.
Pelaku juga mengaku menyukai gurunya itu.
Hingga kini, petugas Polsek Srandakan bersama Unit PPA Polres Bantul masih mendalami terkait penyebab pasti pelaku nekat melukai korban yang merupakan gurunya sendiri.
Berdasarkan cerita Muryanto, alasan pelaku adalah soal cinta.
"Saat kami tanya, 'Lha ngapain kamu menusuk?' 'Saya itu cinta, Pak. Saya sayang, saya senang, Pak'," kata Muryanto menirukan pengakuan pelaku.
"Saya belum konfirmasi korban, karena korban belum bisa kami temui, masih dalam pengawasan medis," ujar dia.
Selain itu cinta pelaku kepada gurunya yang terpaut usia 18 tahun itu tak pernah direspon.
"Pelaku bilang kalau dia sayang, cinta, sama Bu Guru. Tapi, cintanya ini kan tidak pernah direspon ya, karena korban sudah punya suami," sambungnya.
Pihak kepolisian menyita pisau berlumuran darah dan satu gawai merek ASUS warna gold. Pelaku dijerat Pasal 351 KUHP.
"Peradilan anak kan ada juga. Segala sesuatu di negara kita kan negara hukum. Tetap diproses hukum yang berlaku," ucap dia.
Kejadian penusukan lainnya, pria tusuk istrinya yang sedang hamil
Seorang pria berinisial E (35) tega menusuk istrinya sendiri, R (30) yang tengah hamil lima bulan.
Akibat tingkah bejat E, R warga Kampung Rapuhan Desa Karangsari Kecamatan leuwigoong itu, harus dilarikan ke RSU dr Slamet Garut.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com kejadiaan nahas itu terjadi pada Senin (11/11/2019) siang sekitar pukul 13.30.
Kapolsek Leuwigoong Ipda Iwan Soleh mengatakan korban sempat dibawa ke Puskesmas Leles oleh warga.
Namun, karena luka-lukanya cukup parah, korban akhirnya dirujuk ke RSU dr Slamet Garut.
"Korban sedang hamil anak yang kedua lima bulan, kondisinya kritis karena ususnya keluar," katanya.
Terbangun dari kritis, R membeberkan sikap tak biasa E sebelum tega menusuknya.
Mulanya R menduga E menusuknya lantaran cemburu dengan mantan suaminya.
R mengungkapkan malam sebelum penusukan, mantan suami sempat datang ke rumahnya untuk menjemput anaknya yang berusia 8 tahun.
Karena, saat itu kebetulan anaknya memang sengaja dibawa oleh R ke rumah karena libur sekolah.
"Malam itu suami saya sudah bawa-bawa tongkat mau mukul mantan suami saya yang mau jemput anak," kata R saat ditemui di ruang perawatan RSU sr Slamet Garut, Rabu (13/11/2019).
Melihat hal itu, R pun malam itu sembunyi di rumah bibinya yang tidak jauh dari rumah orangtuanya yang ditinggalinya bersama E suaminya.
R sudah menduga suaminya akan mencarinya, makanya dia bersembunyi di rumah bibinya.
"Jam 1 malam, dia datang gedor-gedor ke rumah nyari saya, orangtua saya kasih tahu saya ada di rumah bibi, padahal saya pengennya jangan dikasih tahu," katanya.
Setelah mengetahui E ada di rumah bibinya, E pun langsung datang.
Awalnya, E enggan menemui suaminya. Namun suaminya terus berdiri di depan rumah hingga lebih dari setengah jam.
Hingga, dirinya pun menghampiri suaminya. E dan R pun akhirnya duduk bersama.
"Saat duduk dia ngelus-ngelus perut, kemudian meluk dan nyiumin saya, terus dia bilang "Kamu mau lihat saya mati," katanya.
R sendiri saat itu sudah merasa curiga pada suaminya.
Karena, gelagatnya berbeda. E tampak gelisah. Hingga, saat dirinya lengah, E langsung menusukkan pisau ke perutnya yang tengah hamil.
"Dia mengincar perut saya, saya terus berusaha melindungi perut saya sambil teriak minta tolong, makanya saya kena tusuk di kaki, tangan dan punggung, banyak luka," katanya.
R menuturkan, saat berusaha menusuk perutnya, suaminya begitu membabi buta.
Hingga akhirnya datang saudara R dan E pun pergi.
"Saya udah lemas karena banyak luka, saya enggak melihat dia menusuk dirinya sendiri," jelas E.
E Mencoba Bunuh Diri
Usai melukai istrinya, E diduga hendak mencoba bunuh diri dengan melukai tubunya sendiri dengan senjata yang juga digunakan untuk menusuk R.
"Pelaku sempat melukai dirinya sendiri sampai luka-luka di sejumlah bagian tubuhnya," kata Kapolsek Leuwigoong Ipda Iwan Soleh, kepada sejumlah wartawan.
Menurut Iwan, E segera dibawa di RSU dr Slamet menyusul istrinya kritis setelah mengalami luka parah di bagian perut.
Setelah kejadian ini, R meminta aparat penegak hukum bisa menghukum E seberat-beratnya dan dirinya pun akan menuntut cerai suaminya. [tnc]