DEMOKRASI.CO.ID - Neno Warisman adalah pendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjadi capres pada Pilpres 2019. Saat ini Prabowo justru masuk dalam kubu pemerintah, bagaimana tanggapan Neno?
"Yaitu hak Pak Prabowo juga, karena Pak Prabowo juga, karena beliau juga individu yang dalam masyarakat punya hak yang sama seperti orang lain. Beliau punya hak berserikat, berkumpul," kata Neno di kediaman Ahmad Dhani, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2019).
Disinggung soal 'ganti presiden', Neno menuturkan itu keinginannya sebagai warga negara di masa pilpres kemarin. Namun saat ini dia menyadari keinginanannya belum bisa terwujud, sehingga dia memilih menjadi warga negara yang taat hukum.
"Sejak '2019 Ganti Presiden' ya kita sudah memulai sesuatu yang kita inginkan dan itu hak warga negara kita. Bahwa sekarang 'ganti presiden' belum bisa ganti, ya kita terus berikhtiar untuk mematuhi sebuah negara yang ada, kita patuhi semuanya, hukum-hukumnya sebagai warga negara," ujar Neno.
Neno kemudian ditanya, apakah akan mengikuti langkah Prabowo merapat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Neno menjawab dengan menyatakan akan tetap berjuang di bidang budaya.
"Kalau saya tetap berada di upaya-upaya untuk menyelenggarakan kehidupan bernegara, berdaulat yang berdasar pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945. Terus berjuang di sisi pengasuhan, budaya, sosial," terang dia.
Sebagaimana diketahui, Neno adalah emak-emak yang lantang menyerukan tagar '2019 Ganti Presiden'. Neno Warisman juga ikut hadir dalam aksi demonstrasi massa yang menyuarakan kecurangan pemilu di depan gedung Bawaslu, Jakarta Pusat pada akhir Mei kemarin.
Dalam orasinya, Neno mengajak massa ibu-ibu menginap di depan gedung Bawaslu. Neno juga mengajak massa berdoa. Dia meminta massa untuk tetap ikut aksi.
"Saya Bunda Neno Warisman, saya minta kepada emak semuanya. Mak sayang semua, kita akan tetap ada di sini, besok pun kita ada di sini, lusa pun kita ada di sini, bahkan jika keadilan itu tidak didengar, kita tetap akan di sini. Emak-emak semuanya mewakili hati yang perih dari anak bangsa ini kita tidak hendak membuat makar, betul? Betul... kita hanya menginginkan didengar. Allahu akbar!" ujar Neno. (*)