DEMOKRASI.CO.ID - “Di sana (Xinjiang) ada pondok kawan saya. 1200an santrinya. Aman-aman aja. Kita wait and see dengan doa ya.” Penegasan itu tertulis di kolom komentar akun Instagram @yusufmansurnew, milik Yusuf Mansur.
Data tanpa fakta itu menuai protes dari banyak kalangan yang secara langsung menyaksikan kondisi Xinjiang. Provinsi ini salah satunya didiami etnis Uighur, yang mendapat kekerasan dari Pemerintah Komunis China.
Founder AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq, membeberkan point-point data “ngawur” yang diunggah Yusuf Mansur di akun Instagram @yusufmansurnew.
Berikut point-point yang dikoreksi Azzam Izzulhaq di akun Twitter @AzzamIzzulhaq:
Azzam mengoreksi tulisan YM yang mengajak jalan-jalan ke Uighur. “1. Saya memang tidak terlalu dekat dengan DR. Abu Bakar, tapi dengan pengusaha-pengusaha Muslim yang mendanai pembangunan Ya Xing-nya. Nanti Bang @Yusuf_Mansur saya kenalkan. Oh ya, Uyghur itu etnis, Xinjiang itu wilayah. Jadi yang benar adalah jalan ke Xinjiang, bukan jalan ke Uyghur,” tulis @AzzamIzzulhaq.
YM menyebut pesantren Ya Xing ada di Xinjiang. Azzam menegaskan, Pesantren Ya Xing bukan di Xinjiang, tetapi di Propinsi Gansu. “Lanjut ya Bang @Yusuf_Mansur. 3. ‘Pesantren’ Ya Xing juga BUKAN di Xinjiang, tapi di Provinsi Gansu. 2.100km jauhnya dari Xinjiang. Sama seperti Jakarta-Medan,” tegas @AzzamIzzulhaq.
Azzam juga mengoreksi pernyataan UYM yang menyamakan “Ya Xing” dengan “Yasin”. “4. Ya Xing dalam bahasa Mandarin artinya peacefull. Jauh kali kalau dicocoklogi sama Yasin,” beber @AzzamIzzulhaq.
UYM menyebut Syaikh DR Abu Bakar dari suku Uighur. Sedangkan menurut Azzam, dari Hui. “Begini Bang @Yusuf_Mansur. 1. Chef di restoran Chinese Muslim di PIK itu dari Lanzhou. BUKAN dari Xinjiang. Kapan waktu nanti saya kenalkan. 2. Syaikh DR. Abu Bakar adalah Hui, bukan #Uyghur. Beliau tinggal di Lin Xia. S2 di Pakistan, S3 di Amerika Serikat.
@AzzamIzzulhaq juga menjelaskan: “Pesantren Ya Xing Education di Xinjiang memiliki 1500 santri? Tunjukkan di kota mananya saja. Saya datangi. Di Xinjiang, Yaxing itu nama hotel, mall, supermarket. Pesantren? Duh. Yaxing adalah dialek Mandarin dari Yasin? Duh cocoklogi apalagi ini Bang @Yusuf_Mansur.”
Berikut tulisan Yusuf Mansur di Instagram:
“Yuk? Jalan2 ke Uighur? Sambil liat bgm muslim Xinjiang menyebar ke seluruh negeri China. Bahkan ada yang buka restoran muslim di Pantai Indah Kapuk. Asli Chefnya dari sana. Dari Xinjiang. Di mana Uighur menjadi slh 1 dari 10 suku di sana. Xinjiang jg saya cari2 di Youtube, uindaaaaahhh banget negerinya. Kotanya. Very ethnic. Oriental banget. Dan saya banyak dpt cerita indah ttg Xinjiang. Trmasuk sahabat saya, DR. Abu Bakar. Yang punya pesantren di Xinjiang, dg 1200 santri. Mukim loh. Saya pernah ditunjukkan berbagai video sekolah/madrasah/pesantren DR. Abu Bakar. Ya Xing Education namanya. Ya Xing itu Yaasiin.
DR. Abu Bakar ini lulusan Univ Islam Madinah. Haafizh Qur’an mutqin 30 juz. 1 organisasi sama saya dan DQ di Lembaga Qur’an Internasional yang beranggotakan 75 negara. Beliau 2x menghadiri wisuda akbar tahfizh pppa. Dan istrinya malah pernah 1th belajar Bahasa Indonesia di sini..
Sebaik2nya emang ngeliat lsg apa2 itu. Semoga Allah izinkan kita menginjakkan kaki ke Xinjiang. Khususnya, Uighur.
Doa kita semua, u/ semua ummat manusia. Damai selalu. Di manapun berada. Tenang. Sejuk. Adem. Harmoni. Penuh cinta kasih. Dan bs membangun peradaban 1 dunia, bersama2, dlm perbedaan yg pastinya menjadi sunnatullaah.(*)