DEMOKRASI.CO.ID - Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) mengapresiasi Kapolri Idham Azis yang berhasi mengungkap pelaku peyerangan Novel Baswedan.
Demikian disampaikan Kepala Divisi Hukum PA 212, Damai Hari Lubis kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).
“Salut dan apresiasi kepada Kapolri Idham Azis yang sudah mengungkap kasus penyerangan Novel Baswedan,” kata Damai.
Pelaku penyerang penyidik senior KPK yang ditangkap itu diketahui adalah dua orang anggota polisi aktif.
Keduanya ditangkap di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Kamis (26/12) malam.
Kedua pelaku juga disebut merupakan anggota Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Kendati demikian, Damai berharap agar polisi bisa berlaku adil dalam setiap penanganan kasus.
Pasalnya, ia menilai masih banyak kasus yang dilaporkan masyarakat tapi sampai saat ini belum dituntaskan.
Anak buah Habib Rizieq itu lantas menyinggung soal kasus Ade Armando dan Sukmawati Soekarnoputri.
“Hendaknya akan terus menangkap pelaku tindak pidana lainnya yang dilaporkan oleh masyarakat. Contoh seperti Ade Armando, dan Sukmawati,” kata Damai.
Selain dua kasus itu, pihaknya meminta Kapolri untuk mengungkap pelaku teror bom mobil yang dialami Habib Rizieq pada 2017 lalu.
“Kewajiban Kapolri menangkap pelaku bom mobil saat acara tablig akbar Habib Rizieq Shihab di Cawang, Jakarta Timur pada 2017 lalu,” tutup dia.
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meyakini, Polri sejatinya bisa mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan sejak lama.
Akan tetapi, hal itu baru bisa diungkap kurang lebih dua tahun kemudian lantaran berbagai hal.
Demikian disampaikan Fadli Zon kepada wartawan di di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (27/12/2019).
“Biasanya kan polisi mempunyai kemampuan cepat. Apalagi dalam kasus relatif cukup sederhana. Penyiraman ada CCTV-nya,” ujar dia.
Anak buah Prabowo Subianto ini menilai, penangkapan dan pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan itu sejatinya tergantung niat dari kepolisian.
Jika memang polisi memiliki niat mengungkap kasus itu dari awal, maka semestinya pelakunya bisa lebih cepat diungkap.
“Saya kira kalau memang dikejar akan cepat gitu (diungkap dan ditangkap pelakunya),” ujarnya.
Ia meyakini, ada kekuatan di internal Polri yang memang selama ini menutup-nutupinya.
“Memang ada faktor-faktor menghambat sehingga tidak terungkap atau ada oknum-oknum yang menutupi sehingga tidak terungkap,” ungkpanya.
Fadli menyebut masih banyak pekerjaan rumah Polri yang harus dilakukan dalam kasus tersebut.
“Saya kira kasus ini adalah PR yang besar yang harus segera dituntaskan,” sambung Fadli Zon.
Kendati demikian, anggota DPR RI ini mengapresiasi keberhasilan Polri mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan.
“Saya kira itu adalah sebuah langkah maju,” pungkas Fadli Zon. [ps]