DEMOKRASI.CO.ID - Perusahaan asuransi milik pemerintah Jiwasraya telah mengumumkan tidak akan sanggup membayar polis nasabah produk JS Saving Plan yang mencapai Rp.12,4 triliun yang telah jatuh tempo pada Oktober 2019.
Gagal bayar Jiwasraya diduga kuat karena investasi yang serampangan di pasar modal lantaran banyak membelanjakan dana nasabah ke saham lapis tiga alias gorengan seperti TRAM, IIKP, MTFN, ABBA, SMRU.
Wakil Ketua MPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid geram mendengar kabar tersebut. Terlebih korban dari kasus Jiwasraya cukup banyak dan menelan kerugian melebih dari kasus Bank Century.
"Kok bisa telat antisipasi, pasti ada yang lalai dan salah," ujar Jazilul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/12).
Mengenai adanya dugaan dua direksi Jiwasraya terlibat dalam kasus ini. Jazilul meminta pemerintah dan aparat keamanan untuk menindak tegas.
"Tindak tegas pelakunya dan siapa saja yang terlibat," katanya.
Menurut Jazilul, kasus Jiwasraya ini sulit untuk disembuhkan lantaran menelan angka kerugian yang cukup fantastis dan mencoreng nama baik BUMN.
"Ibarat kanker sudah stadium 4, entar lagi mati dan meninggalkan masalah besar. Perlu operasi besar untuk selamatkan dana nasabah," tutupnya.[rmol]