DEMOKRASI.CO.ID - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan jangan putus pada pengungkapan dua pelaku lapangan yang merupakan polisi aktif.
Polri diminta untuk mengembangkan kasus ini. Presiden PKS Sohibul Iman menilai penangkapan pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan tidak cukup.
Ada pekerjaan rumah lain yang harus diusut tim penyidik, yakni mengungkap motif yang sebenarnya dan dalang dari tindakan melawan hukum itu.
“Apakah dia benar-benar motif pribadi dia atau dia disuruh orang. Ini kan harus dilacak, gak bisa dia kemudian ditangkap ini lalu kemudian persoalan sudah selesai. masih panjang saya kira,” ujarnya usai acara Milad Nabi Muhammad di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (29/12).
Di satu sisi, Sohibul mengaku aneh dengan pernyataan yang sempat keluar dari mulut salah satu pelaku. Pelaku yang berbadan agak tambun itu berteriak bahwa dirinya melakukan serangan karena sakit hati Novel telah berkhianat.
“Apalagi pengakuan dari yang bersangkutan, dia tidak suka terhadap Novel, rasanya ini tidak masuk akal. (Masak) tidak suka sampai memberi air keras. Jadi ada yang lebih besar dari itu,” tandasnya. [rm]