DEMOKRASI.CO.ID - Fadjroel Rachman rakus jabatan dengan dua jabatan dengan gaji selangit yaitu komisaris utama Adhi Karya dan Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Fadjroel awalnya aktivis dengan kondisi ekonomi yang tidak jelas. Setelah gabung penguasa jadi rakus jabatan. Dua jabatan dijabat yaitu Komisaris Utama PT Adhi Karya dan Juru Bicara Presiden Jokowi,” kata pengamat politik Muhammad Yunus kepada suaranasional, Kamis (26/12/2019).
Menurut Yunus, Fadjroel sudah lupa yang diperjuangkan selama bertahun-tahun. “Kalau Fadjroel punya etika akan melepaskan jabatan di Komisaris Utama Adhi Karya,” ungkapnya.
Kata Yunus, Fadjroel tidak bisa memperbaiki keburukan di dalam pemerintahan. “Harusnya Fadjroel itu bisa seperti Rizal Ramli tetap kritis baik di dalam dan luar pemerintahan,” jelas Yunus.
Menurut Yunus, masyarakat sudah tidak simpati lagi kepada Fadjroel. “Kalau kekuasaan Jokowi berakhir dan Fadjroel tidak ada di lingkaran pemerintahan, kritikannya tidak akan didengar,” paparnnya.
Fadjroel Rachman menyatakan dirinya tetap menjabat Komisaris Utama PT Adhi Karya meski diminta menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi (Juru Bicara) Presiden Joko Widodo.
“Iya, merangkap jabatan,” kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).[sn]