logo
×

Jumat, 17 Januari 2020

Ningsih Tinampi, Bertemu Malaikat dan Nabi, Sesat dan Menyesatkan!

Ningsih Tinampi, Bertemu Malaikat dan Nabi, Sesat dan Menyesatkan!

DEMOKRASI.CO.ID - Dalam sebuah kanal YouTube yang diunggah pada Kamis (9/1), terjadi dialog antara Ningsih Tinampi dengan seorang pasiennya. “Yang datang adalah para malaikat?” ujar Ningsih Tinampi yang disambut anggukan pasien. Si pasien mengaku tak berbohong dan tidak mengada-ada.

Di kesempatan lain, seorang pasien bahkan mengaku melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setengah berteriak, si pasien mengatakan, “Sampingnya Bu Ning ada Rasulullah! Ada nabi-nabi! Ada malaikat ke sini,” teriak si pasien yang membuat seisi ruangan nampak terkejut.

Untuk malaikat, tidak bisa dilihat kecuali ia berubah wujud menjadi seorang manusia. Hal ini pernah terjadi di jaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ketika dalam suatu majelis, Rasulullah didatangi oleh seorang lelaki berpakaian putih bersih dan tamnpan. Si tamu itu bertanya tentang Islam, Iman, dan Ihsan. Dalam sejarah Islam awal, tidak pernah sahabat dikhabarkan pernah melihat malaikat. Hanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang bisa melihat malaikat dalam wujud yang sesungguhnya.

Adapun melihat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam keadaan bermimpi, itu sangat mungkin, karena beliau bersabda, “Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku secara benar. Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai bentukku. Barangsiapa yang berdusta atas diriku secara sengaja maka hendaknya dia mengambil tempat duduk dalam neraka.”(HR. Imam Bukhâri: 110)

Tetapi, untuk mengetahui bahwa yang ditemui dalam mimpi itu adalah Nabi, hendaknya  orang yang bermimpi itu tahu ciri-ciri Nabi Muhammad Shallahllahu ‘Alaihi wa Sallam. Adapun ciri-ciri fisik Nabi itu secara rinci telah ditulis oleh Imam At-Tirmidzi (wafat 13 Rajab tahun 279 H/8 Oktober 892 M) dalam kitab Mukhtashar Asy-Syama’il Al-Muhammadiyyah. Tanpa mengilmui ciri-cirinya, seseorang tidak bisa mengklaim bahwa yang ia temui dalam mimpi adalah Nabi Muhammad Shallahllahu ‘Alaihi wa Sallam.

Ini baru mimpi bertemu Nabi. Lalu, bagaimana jika ada orang mengaku bertemu Nabi secara langsung? Jika bermimpi saja ada syaratnya, bagaimana jika mengaku bertemu langsung? Ibnu Hajar Al-Asqolani (773 H/1372 M – 852 H/1449 M), pensyarah kitab Shahih Bukhari, Fathul Bari,  memberi komentarnya tentang orang yang mengaku-ngaku pernah bertemu Nabi Muhammad Shallahllahu ‘alaihi wa Sallam di alam sadar.

“Jika ada orang bisa bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di luar mimpi, tentu mereka menjadi sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Mungkin saja masa sahabat itu terus berlangsung sampai hari kiamat. Dan ini terbantahkan dengan adanya banyak orang yang bermimpi ketemu beliau, namun tidak ada satupun diantara mereka yang mengaku dirinya melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di alam sadar.” (Fathul Bari).

Definisi sahabat itu adalah orang yang bertemu Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam kondisi beriman kepada beliau dan wafat sebagai muslim. Mari kita tengok sirah, pasca wafatnya beliau, tidak seorang pun sahabat yang mengaku pernah bertemu Nabi di alam nyata. Bahkan putrinya, Fatimah az-Zahra, yang amat berduka atas wafatnya ayahandanya, tidak pernah bertemu di alam nyata. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah, tidak lama kemudian Fatimah menyusul dan wafat pada 13 Ramadhan tahun 11 Hijriyah.

Jadi, jika ada orang yang mengaku-ngaku bertemu malaikat dan Nabi Muhammad Shallahllahu ‘Alaihi wa Sallam dalam keadaan sadar dan terjaga (tidak dalam mimpi), maka itu adalah sebuah kedustaan yang besar, sesat dan menyesatkan. Boleh jadi yang dilihatnya  adalah jin. Wallahu A’lam. (Herry M Joesoef/indonesiainside.id)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: