logo
×

Sabtu, 29 Februari 2020

Banjir Underpass Kemayoran Hampir Sepekan, Tinggi Air Kini 1,9 Meter

Banjir Underpass Kemayoran Hampir Sepekan, Tinggi Air Kini 1,9 Meter

DEMOKRASI.CO.ID - Hampir sepekan banjir menggenangi Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), sejak Selasa (25/2). Kini tinggi air tersisa 1,9 meter.

Pantauan detikcom, di Underpass Kemayoran, Jakpus, pada Sabtu (29/2/2020), petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane masih berupaya memompa air banjir menuju saluran drainase terdekat. Total ada enam pompa masih bekerja.

Total ada enam pompa yang terinstall, tapi sekarang satu pompa distandbykan. Permobil pompanya ada dua." kata seorang petugas BBWS, Sarip di lokasi.

Sarip mengatakan banjir semakin surut. Kini ketinggian air di Underpass Kemayoran tersisa meter 1,9 meter.

"Semenjak jam 8 tadi tingginya 1,94 meter, sekarang sudah 1,9 meter," ujarnya.

Pada awal banjir, ketinggian air sempat mencapai 6 meter, air menutup jalan Underpass Kemayoran. Kini, yang tersisa hanyalah lumpur yang menempel di sekitar jalanan turunan menuju terowongan ini.

Ketinggian air yang masih menggenangi bagian dalam underpass membuat pengalihan arus menuju Jalan HBR Botik masih dilakukan. Kendaraan masih tak diperkenankan melintas.

Sebelumnya Kementerian PUPR menyebutkan banjir yang sering merendam Underpass Kemayoran disebabkan oleh sistem drainase yang tidak terancang, karena kawasan pancoran ini dirancang bukan untuk wilayah pemukiman, melainkan kawasan bandar udara.

"Setiap hujan besar, terkena banjir. Hal ini terjadi sampai sekarang karena underpass Kemayoran tidak dirancang permukiman. Awalnya ini adalah bandar udara. Sistem drainase di situ belum direncanakan untuk permukiman. Sekarang rumah permukiman. Kalau terjadi hujan, seluruh air masuk ke wilayah tersebut," kata Kasubdit Perencanaan Direktorat Sungai dan Pantai PUPR Bambang Heri Mulyono di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (28/2).(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: