
DEMOKRASI.CO.ID - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin masih tergolong rendah.
Kepuasan masyarakat terhadap 100 hari kerja Ma'ruf Amin sebesar 49,6 persen. Sementara yang tidak puas sebesar 37,5 persen.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, tugas Wapres Ma'ruf Amin bersifat fungsional.
"Memang tupoksi pak Wapres itu di dalam demokrasi dalam tradisi kita ya hanya ban serep, dia hanya fungsional kalau difungsikan. Jadi dia menjaga simbol partisipasi kelompok Islam di dalam pemerintahan dan itu yang harus beliau jaga," kata Fahri di kawasan GBK, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Namun demikian, Wakil DPR RI periode 2014-2019 itu mengatakan, posisi Wapres tidak bisa diganti, sebab pilihan rakyat.
"Dia kuat sekali dan kekuatannya itu bisa membuat dia punya maenstrim karena itu menurut saya, saya mendorong pak Maruf itu membawa maenstrim rekonsiliasi yang sudah dipidatokan pak Jokowi waktu pelantikan," kata Fahri.
"Jadi pak Maruf itu harusnya simbol rekonsiliasi, enggak usah terlibat terlalu teknis ngurus jalan, ngurus jembatan sebab itu melelahkan juga. Lebih baik dia jaga aja pikiran supaya bangsa ini jangan bertengkar gitu," ucapnya.
Oleh karena itu, Fahri mendorong agar Ma'ruf Amin untuk mengambil jalan tengah yang moderat.
"Saya mendoromg pak Maruf jangan berpihak, kalau bisa dia ambil jalan tengah dari pikiran-pikiran yang moderat. Jadi dia jangan mengambil titik ekstrim dari pikiran itu. Itu peran yang paling baik," tukas dia.

