logo
×

Sabtu, 29 Februari 2020

Muncul Seruan Olimpiade Tokyo 2020 Dikaji Ulang

Muncul Seruan Olimpiade Tokyo 2020 Dikaji Ulang

DEMOKRASI.CO.ID - Wabah virus Covid-19 atau corona memaksa sejumlah pergelaran sport dunia batal terlaksana.

Kini, muncul seruan agar Olimpiade Tokyo 2020 pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang dikaji ulang sebelum benar-benar dilaksanakan.

Salah satu yang paling lantang mengeluarkan seruan tersebut adalah anggota senior Komite Olimpiade Internasional (IOC) Dick Pound.

Menurut Dick Pound, panitia lokal alias pemerintah Jepang harus berani segera menentukan sikap. Setidaknya keputusan harus diambil paling lambat pada akhir Mei. Atau dua bulan sebelum Olimpiade dimulai.

“Semua orang sekarang mempertanyakan hal ini. Bagaimana nasib Olimpiade jika kondisi (kasus virus korona) makin buruk?” ucap Pound seperti dilansir New York Times.

Beberapa akademisi Jepang juga menyampaikan hal serupa. Mereka mempertanyakan apakah mungkin Olimpiade tetap digelar di tengah menyebarnya virus corona.

Terlebih lagi, Olimpiade adalah sebuah acara yang mendatangkan ribuan orang dari berbagai dunia ke sebuah kota. Lantas mempersilakan mereka kembali ke kota masing-masing setelah pergelaran selesai.

“Pola ini membuat Olimpiade punya kemungkinan memiliki peran sebagai pusat persebaran virus ke berbagai negara,” ucap Yasuyuki Kato, profesor penyakit menular dari International University of Healt and Welfare, Narita, Jepang, seperti dilansir New York Times.

Hingga saat ini, pemerintah Jepang masih optimistis Olimpiade akan berlangsung sesuai jadwal. Apalagi, IOC belum mengeluarkan pernyataan resmi secara organisasi.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menyebut semua persiapan Olimpiade masih berjalan normal di negaranya. “Semua sesuai rencana. Obor Olimpiade akan mulai berkeliling Jepang pada 1 Maret,” ucap Suga.

Sementara itu, berdasarkan data di situs WHO, per 27 Februari, ada 186 kasus virus corona yang terkonfirmasi di Jepang. Dalam data yang terbit di hari yang sama di Jawa Pos, dengan mengutip New York Times, terdapat 844 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Negeri Matahari Terbit tersebut.

Data 844 kasus itu merupakan gabungan dengan kasus yang terjadi di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Pelabuhan Yokohama. Tapi, mengutip WHO, data keduanya dipisah. Jadi, yang tercatat di Jepang, per 27 Februari, 186 kasus.

Untuk diketahui, virus tersebut juga mulai memengaruhi event olahraga Eropa. Minggu lalu tercatat empat pertandingan sepak bola liga Italia Serie A dibatalkan untuk mengantisipasi persebaran virus corona yang mulai membesar di Italia bagian utara.

Pihak Serie A juga sudah memutuskan bahwa enam pertandingan akhir pekan ini akan berlangsung tanpa penonton sebagai dampak virus corona.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: